Sukses

Kondisi Masih Mencekam, Bupati Buol Minta Warga Menahan Diri

Bupati Buol, Sulteng, Amiruddin Rauf meminta warganya untuk bisa mengendalikan diri terkait terjadinya bentrokan dengan polisi.

Liputan6.com, Palu - Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amiruddin Rauf meminta warganya untuk bisa mengendalikan diri terkait terjadinya bentrokan dengan polisi, Sabtu (19/4/2014) malam.

"Saya minta warga bisa menahan diri dan tidak terpancing oleh provokasi orang tidak bertanggung jawab di Buol," terangnya saat dihubungi Liputan6.com dari Palu.

Menurut Amiruddin, sebagian warganya di Kabupaten Buol memang sudah kehilangan kepercayaan terhadap aparat setelah tragedi 'Buol Berdarah' yang menewaskan 7 warga pada bulan Ramadan 2010.

Meskipun demikian, ia tetap meminta warganya menaati hukum dan tidak terpancing serta mudah terprovokasi oleh isu yang menyesatkan.

"Saya turun langsung ke TKP bersama Kapolres Buol dan masih di TKP untuk menenangkan warga. Saya berharap peristiwa ini bisa secepatnya reda," tandas Amiruddin.

Sementara Kapolres Buol AKBP Ferdinan Pasule turut menjadi korban lemparan batu warga dalam bentrokan ini. "Saya menenangkan warga malah saya yang jadi korban lemparan batu. Saya kena di kepala dan di pundak, Mas," terang Ferdinan.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi di lokasi kejadian masih cukup mencekam. Konsentrasi warga masih tampak di depan Markas Polsek Biau dengan pengamanan 100 personel Polres Buol dan 50 personel BKO Brimob Polda Sulteng.

Peristiwa ini bermula dari pertandingan sepakbola Divisi II Liga Indonesia antara Persatuan Sepak Bola Buol (Persbul) dan Persatuan Sepak Bola Bayuwangi (Persiwangi) di kandang Persbul di Buol, petang tadi.

Dalam pertandingan ini, Persbul kalah dengan skor 1-2. Atas kekalahan kandang itu, suporter Persbul yang tidak lain adalah warga Buol tidak menerima hingga akhirnya ribut dan berujung bentrok dengan polisi yang memberikan pengamanan dalam pertandingan.