Liputan6.com, Jakarta - Situasi di arena Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedikit mereda setelah puluhan orang yang mendatangi Kantor DPP PPP menolak digelarnya Rapimnas tanpa kehadiran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA).
Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 23.26 WIB puluhan orang yang berada di lantai 3 diamankan polisi dan diminta turun. Namun, setelah berada di lantai dasar mereka masih berteriak-teriak.
5 Perwakilan massa kemudian dimediasi oleh polisi untuk bertemu dengan perwakilan DPP PPP yang sedang menggelar Rapimnas. Mustakim Dahlan, salah seorang perwakilan massa mengatakan bahwa pihaknya tidak setuju Rapimnas ini.
"Kami dari kader muda PPP tidak setuju dengan Rapimnas ini. Seharusnya Indonesia Berkah kembali ke rumah besar, tapi ada oknum yang mencoba memecah belah kader PPP. Terutama kader PPP yang sudah dipecat," ujarnya di DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2014) malam.
Dia juga menegaskan akan bertahan di lokasi sampai Rapimnas dibubarkan. Menurutnya, dengan tidak hadirnya SDA di DPP PPP, maka Rapimnas itu ilegal.
"Sampai jam 11 (malam) rapat tetap dilanjutkan, padahal tidak ada Pak Ketum. Kalau tidak ada Pak SDA kita akan bubarkan. Apalagi kita tahu bersama, kader yang sudah dipecat masih memimpin rapat," tegasnya.
Salah seorang perwakilan massa kemudian datang dan mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan jajaran pelaksana Rapimnas. "Mereka yang di rapat akan menyampaikan aspirasi kita. Kita tidak mau ada keputusan apa-apa dalam rapat itu," ujarnya.
Mustakim kemudian mengamini laporan tersebut. "Kita tidak mengharapkan ada keputusan apa-apa dari Rapimnas. Seharusnya jam 11 itu rapat sudah selesai. Kita akan menunggu di sini sampai subuh. Sampai rapat itu selesai dan dibubarkan," tandasnya.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, puluhan personel polisi dari Polsek Metro Menteng dan Polres Metro Jakarta Pusat disiagakan di depan dan di dalam Kantor DPP PPP.
Rapimnas yang digelar mendadak ini dilakukan untuk merespons dinamika internal politik di tubuh partai berlambang Kabah tersebut. Sejumlah pengurus DPP sampai 26 Ketua DPW PPP hadir dalam Rapimnas ini. Namun, SDA tak terlihat di jajaran yang hadir.
Seperti diketahui, konflik di tubuh PPP semakin memanas ketika 26 Ketua DPW PPP berkumpul di Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Mereka membuat mosi tidak percaya terhadap SDA lantaran dianggap menyalahi aturan partai terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye Partai Gerindra 23 Maret 2014.
Mereka menuntut pengurus DPP untuk segera menggelar rapat pleno guna membahas manuver SDA. Namun, kubu SDA malah menanggapi tuntutan itu dengan memecat sejumlah pengurus partai karena dianggap berusaha melakukan pemakzulan atau pelengseran terhadap ketum partai.
Melalui SK yang ditandatangani SDA dan Wasekjen Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014, DPP PPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW PPP, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.
Tak Dihadiri SDA, Massa Bertekad Bubarkan Rapimnas PPP
Massa yang mendatangi Kantor DPP PPP bertekad membubarkan Rapimnas karena tidak dihadiri Ketum PPP Suryadharmna Ali.
Advertisement