Liputan6.com, Jakarta - Puluhan orang yang menolak digelarnya Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 'setia' menunggui Kantor DPP PPP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014) dini hari. Sementara sekitar pukul 02.00 WIB, Rapimnas sendiri sudah selesai dilaksanakan.
Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 02.48 WIB, sejumlah peserta Rapimnas I, mulai dari Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy atau Romy, 3 Wakil Ketua Umum DPP PPP, yakni Lukman Hakim Saifuddin, Emron Pangkapi, dan Suharso Monoarfa, serta 26 Ketua DPW PPP mulai meninggalkan ruang rapat.
Saat turun ke lantai dasar dan keluar gedung, mereka mendapat pengawalan dari petugas kepolisian. Sebab, puluhan orang yang menggeruduk lokasi Rapimnas ini masih berteriak dan mencoba mendekati para pengurus dan kader PPP tersebut.
Meski begitu, situasi dan kondisi terbilang sudah kondusif. Romy Cs berhasil meninggalkan Kantor DPP PPP tanpa ada bentrokan dengan massa yang berniat membubarkan Rapimnas karena tak dihadiri Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
Sedangkan, puluhan orang yang mengklaim bukan massa bayaran itu masih berteriak dan melontarkan kata-kata yang negatif. "Maling, maling. Romy maling. Rahmat Yasin (Bupati Bogor sekaligus Ketua DPW PPP Bogor) maling. Maling kok dijaga," begitu lontaran dan makian dari kerumunan massa tersebut.
Tak lama setelah para peserta rapat meninggalkan Kantor DPP PPP, giliran massa penolak Rapimnas yang beranjak. Mereka membubarkan diri dengan tertib.
Rapimnas yang digelar mendadak ini dilakukan untuk merespons dinamika internal politik di tubuh partai berlambang Kabah tersebut. Sejumlah pengurus DPP sampai 26 Ketua DPW PPP hadir dalam Rapimnas ini. Namun, SDA tak terlihat di jajaran yang hadir.
Seperti diketahui, konflik di tubuh PPP semakin memanas ketika 26 Ketua DPW PPP berkumpul di Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Mereka membuat mosi tidak percaya terhadap SDA lantaran dianggap menyalahi aturan partai terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye Partai Gerindra 23 Maret 2014.
Mereka menuntut pengurus DPP untuk segera menggelar rapat pleno guna membahas manuver SDA. Namun, kubu SDA malah menanggapi tuntutan itu dengan memecat sejumlah pengurus partai karena dianggap berusaha melakukan pemakzulan atau pelengseran terhadap ketum partai.
Melalui SK yang ditandatangani SDA dan Wasekjen Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014, DPP PPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW PPP, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.
Advertisement