Sukses

Ibu Korban Pelecehan Heran JIS Gandeng Agen 3 Kedubes

"Kenapa Pemerintah Amerika, Australia, Inggris menurunkan agen-agennya untuk kasus ini, ada apa?"

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr menyatakan pihaknya membuat tim investigasi independen dalam menyelesaikan kasus pelecehan seksual murid TK berinisial A. JIS menggandeng Kedutaan Besar Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. Ibu korban pelecehan seksual, T, heran.

"Anda tahu sekarang Amerika, Australia, Inggris menurunkan tim independen. Anda tentu tahu kan siapa mereka? Anda pasti lebih tahu dari saya," ujar T. "Karena saya WNI, tentu saya minta perlindungan kepada pemerintah saya."

"Kenapa Pemerintah Amerika, Australia, Inggris menurunkan agen-agennya untuk kasus ini, ada apa?" ujar T usai meminta perlindungan di Kantor Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK), Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Dia mengatakan, setelah mengungkap kasus yang menimpa putranya yang mengalami kejahatan seksual di sekolah elite tersebut, ia dan keluarganya mendapat berbagai ancaman. Salah satu ancaman mengatasnamakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar. Ancaman itu dikirim ke telepon genggam pribadi ayah korban dan menggunakan bahasa Indonesia.

"Ancaman banyak, salah satunya mengatasnamakan Ibu Menteri. Itu bohong dari Ibu Menteri. Itu hanya mengaku-ngaku saja," cetus T.

T yang didampingi tim pengacaranya mengatakan tak mengetahui siapa pengirim pesan pendek tersebut. Sebab nomor pengirim pesan tak bisa diidentifikasi.

Terkait hal ini, keluarga korban akhirnya meminta perlindungan kepada LPSK, sekaligus minta pendampingan dalam pemeriksaan saksi korban di kepolisian.

"Pemeriksaan bukan hanya harus didampingi lawyer, tapi lembaga negara yang bisa melindungi, termasuk LPSK dan KPAI," kata pengacara keluarga korban, Andi Asrun. Pendampingan diharapkan karena keluarga korban khawatir polisi lepas kendali saat pemeriksaan.

Berencana ke Kompolnas

Selain ke LPSK, keluarga korban dalam waktu dekat juga akan mendatangi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) agar kasus ini terus berjalan dan terpantau.

Polisi telah menetapkan 2 tersangka pencabulan murid TK JIS, yaitu Agun dan Awan. Keduanya adalah pekerja kebersihan pria. Sementara Afriska, pekerja kebersihan perempuan yang diduga turut membantu, masih berstatus saksi.

Mendikbud M Nuh pada Senin 21 April kemarin menyatakan TK JIS ditutup permanen. "Ditutup karena nggak ada izinnya."

Namun JIS masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan kegiatan belajar-mengajarnya hingga akhir tahun ajaran 2013/2014 ini. Ini demi mempertimbangkan pendidikan para siswa yang terlanjur bersekolah di JIS.

Petugas Imigrasi Jakarta Selatan pada Selasa 22 April mendatangi JIS untuk memeriksa kelengkapan dokumen dan izin bekerja para guru asing di sekolah internasional yang berada di kawasan Pondok Indah ini. Namun belum ditemukan pelanggaran.

(Shinta Sinaga)