Liputan6.com, Bengkulu - Puluhan mahasiswa pencinta alam Universitas Bengkulu berunjuk rasa saat memperingatan hari bumi sedunia yang jatuh pada 22 April. Dalam aksi yang berlangsung di lingkungan kampus, mahasiswa menuntut pengelola kampus menyediakan tempat pengelolaan sampah, satu hari tanpa kendaraan bermotor, serta pengelolaan dan perlindungan satwa dan flora di dalam kampus.
"Ada beberapa masukan buat rektor untuk perbaikan lingkungan di kampus," kata perwakilan mahasiswa, Ade Hariman, Selasa (22/4/2014).
Menanggapi aksi tersebut, Rektor Universitas Bengkulu Ridwan Nurazi mengatakan, pihaknya saat ini telah menyiapkan anggaran untuk meningkatkan sarana pengolaan sampah di kampus.
"Pengolahan sampah di kampus telah menggunakan pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk. Hanya sampah non organik yang saat ini masih dicari penyelesaiannya," kata Ridwan saat menerima perwakilan mahasiswa.
Terkait pengelolaan sampah ia menyiapkan dua skenario yakni kerjasama dengan dinas tata kota dan melanjutkan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk. Selain itu ia juga berencana menjadikan kampus sebagai tempat wisata koleksi tanaman yang ada di Indonesia jika dimungkinkan termasuk perlindungan satwa di hutan kampus.
Menyinggung usulan satu hari tanpa kendaraan bermotor di kampus, pihaknya menyatakan akan berkoordinasi dengan para dekan dan aparat keamanan kampus.
Peringati Hari Bumi, Mahasiswa Tuntut Rektor Peduli Lingkungan
Dalam aksi yang berlangsung di lingkungan kampus, mahasiswa menuntut pengelola kampus menyediakan tempat pengelolaan sampah.
Advertisement