Sukses

Keluarga Korban Desak Guru dan Kepsek JIS Diperiksa

Kuasa hukum korban, Andi Asrun meminta polisi memeriksa jajaran petinggi sekolah lantaran diduga membiarkan peristiwa ini terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga korban kekerasan seksual petugas kebersihan TK JIS, Jakarta Selatan, sudah mendatangi LPSK terkait ancaman yang diterimanya. Kuasa hukum korban, Andi Asrun meminta polisi memeriksa jajaran petinggi sekolah lantaran diduga membiarkan peristiwa ini terjadi.

"Buat saya jangan hanya cleaning service saja yang diperiksa. Guru-guru, direktur-direktur, kepala sekolahnya juga harus diperiksa," kata Andi di Jakaarta, Rabu (23/4/2014).

Andi menegaskan, pemeriksaan kasus ini harus diperluas. Polda Metro Jaya jangan melokalisir kasus dan harus membuka beberapa opsi.

"Kalau melakukan lokalisir kan sama saja cari kambing hitam. Pemeriksaan juga harus terbuka opsi. Ini harus diperluas, jangan dilokalisir," tegas Andi.

Sementara itu Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan pihaknya mendorong Polda Metro Jaya berani melakukan pemeriksaan kepada pengelola JIS. Dalam hal ini termasuk guru dan kepala sekolah JIS. Sebab, pihaknya mencium pembiaran dari pihak guru atau pengajar di sekolah taraf internasional itu.

Bagaimana tidak, kata Arist, peristiwa nista itu dilakukan dengan cara bersama-sama dan pada jarak yang tak jauh dari kelas tempat guru mengajar.

"Saya juga terkejut dan benar kaget, nggak taunya tempat kejadian itu nggak jauh dari tempat guru (kelas). Kita usulkan supaya proses penyelidikan dikembangkan. Saya juga belum tahu apakah dari 28 saksi itu ada kepala sekolah dan guru," kata Arist kepada Liputan6.com.

Sedangkan menurut Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Rikwanto, pihaknya akan segera memanggil dan melakukan pemeriksaan kepada kepala sekolah JIS. Sementara untuk pemeriksaan kepada guru-guru, Rikwanto mengaku penyidik telah melakukannya. Begitu juga dengan keamanan di JIS.

"Ke depan kita panggil kepala sekolah untuk memberikan keterangan dalam kaitan sistem pendidikan, pengasuhan dan bagaimana pengamanan security. Kenapa bisa kecolongan di sekolah itu. Sudah kita periksa guru dan security," jelas Rikwanto.

Dan terkait perkembangan penyelidikan yang dilakukan pihaknya, hingga saat ini belum ada tersangka baru serta adanya laporan korban baru terkait kasus ini. Namun pihaknya mengaku siap menampung laporan jika ada korban baru.

"Belum ada korban lain. Kita sudah imbau orang tua murid untuk memeriksakan putranya. Sampai sekarang belum ada laporan. Kami masih menunggu dan mendalami," ucap Rikwanto.

Seorang siswa TK JIS, AK menjadi korban kekerasan seksual oleh dua petugsa kebersihan di toilet sekolah tersebut. Kedua tersangka ini diketahui menggilir korban. Akibatnya korban mengalami trauma berat.