Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Idrus Marham dan Bendahara Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto akan bersaksi dalam sidang lanjutan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar hari ini. Akil diseret ke meja hijau terkait dugaan suap pengurusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi.
Keduanya kemungkinan akan ditanyai seputar sengketa Pilkada Provinsi Jawa Timur 2013. Khususnya terkait komunikasi pesan singkat via BBM antara Akil dan Ketua DPD Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kamis (24/4/2014), baik Setya maupun Idrus membenarkan keterangan Zainuddin Amali pada persidangan sebelumnya soal Pilkada Jatim.
Setya mengatakan, dia dan Idrus sudah meminta Zainuddin mendiamkan permintaan Akil itu karena pasangan yang diusung Golkar Soekarwo dan Saifullah Yusuf telah memenangkan Pilkada dengan selisih lebih dari 1 juta suara.
"Tidak pernah ada janji, apalagi pemberian uang kepada Akil Mochtar," kata Setya.
Adapun Idrus membantah pernyataan Akil bahwa dia pernah meminta bantuan Akil untuk mengamankan sengketa Pilkada Jatim di MK.
"Saya tidak tahu-menahu soal itu. Silahkan konfirmasi kepada yang mengirin BBM," kata Idrus.
Dalam persidangan sebelumnya, Zainudin mengakui jika Setya dan Idrus menyuruhnya diam saja, tidak perlu menanggapi peringatan Akil yang menyatakan sengketa Pilkada Jatim gawat.
Dalam dakwaan juga disebutkan, pernyataan Akil dalam komunikasi dengan Zainuddin yang salah satunya berbunyi, "Aduh sekjenmu itu bikin pusing".
(Shinta Sinaga)
Advertisement