Sukses

Orangtua Murid JIS: Kami Dicibir

JIS terus dihujani anggapan negatif dari kalangan masyarakat.‬ Demikian juga dengan keluarga murid-murid yang sekolah di sana,

Liputan6.com, Jakarta - Nama sekolah Jakarta International School (JIS) menjadi sorotan akhir-akhir setelah muncul kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpa salah satu murid taman kanak-kanaknya yaitu A. Peristiwa yang menimpa bocah 6 tahun itu terjadi di dalam lingkungan sekolah dan dilakukan pekerja sekolah yang berlokasi di Jakarta Selatan.

Dengan adanya kasus memilukan tersebut, sekolah yang terletak di kawasan Cilandak itu terus dihujani anggapan negatif dari kalangan masyarakat.‬ Hal tersebut ternyata juga dialami oleh orangtua murid yang anaknya bersekolah di JIS.

Bernadino JR Vega, perwakilan orangtua murid JIS mengakui mendapat cibiran dari masyarakat di luar sekolah. Apalagi dengan adanya keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa taman kanak-kanak JIS ditutup permanen.‬

"Kami di-bully di luar dan cemas sekolah ditutup," kata Bernadino di Jakarta, Sabtu (26/4/2014).‬

Bernadino menambahkan saat ini seluruh orangtua murid di JIS sangat prihatin kondisi yang saat ini menimpa korban dan keluarganya.‬ Bernadino yang juga mewakili orangtua murid di TK JIS berharap agar kejadian tersebut tak terulang.

"Prihatin dan wakil orangtua murid dari JIS ingin memberikan dukungan untuk memulihkan kondisi. Jangan sampai korban anak-anak lain juga‬," tambah Bernadino.

Penyidik Polda Metro Jaya kembali menetapkan 3 orang sebagai tersangka baru, terkait kasus dugaan kekerasan seksual terhadap bocah berinisial A, siswa TK Jakarta International School (JIS). Ketiga tersangka berinisial A, S, dan Z. Polisi sebelumnya menetapkan Agun dan Awan dalam kasus pelecehan terhadap bocah A.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto mengatakan, penetapan 3 tersangka itu setelah hasil pemeriksaan secara intensif. Seorang dari 3 tersangka, di antaranya adalah perempuan berinisial A. Semuanya merupakan petugas kebersihan alih daya di sekolah elite itu. Atas kejadian tersebut, pihak JIS pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja dengan perusahaan jasa ternama tersebut.

"Dalam kasus ini, peran A adalah memegangi AK ketika kekerasan seksual akan dilakukan. Sedangkan, S dan Z diketahui adalah orang yang memiliki bakteri herpes," kata Kombes Heru, Jakarta, Jumat 25 April 2014. (Elin Yunita Kristanti)