Liputan6.com, Denpasar - Pelaku onar di Virgin Air, Matt Christoper belum bisa dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Karena, kondisi kejiwaan pemuda 28 tahun asal Australia itu belum stabil.
"Belum memungkinkan untuk dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Hery Wiyanto, Sabtu (26/4/2014).
Hery menuturkan, dari hasil penyelidikan sementara, Matt mengalami depresi lantaran masalah keluarga. Namun belum diketahui persis persoalan keluarga apa yang sedang dialami pria yang berusaha memasuki ruangan kokpit pesawat Virgin Australia pada Jumat kemarin itu."Kami belum bisa meminta keterangan lebih dalam kepada yang bersangkutan," tuturnya.
Hingga kini, status Matt masih terperiksa. "Dia akan menjalani tes kesehatan dulu, baru kami mintai keterangan lagi. Statusnya masih terperiksa," jelas Hery.
Pada Jumat 25 April 2014, masyarakat digegerkan dengan informasi pembajakan yang menimpa pesawat maskapai Australia setelah pihak Air Traffic Controller (ATC) Bandar Udara Internasional Ngurah Rai menerima sinyal pembajakan dari kokpit sekitar pukul 14.05 Wita.
Informasi itu kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian dan petugas gabungan untuk penanganan keamanan setelah pesawat itu dialihkan ke apron selatan dekat Pangkalan Udara Ngurah Rai.
Petugas kemudian menangkap Matt untuk selanjutnya dibawa ke Polda Bali. Matt diduga mabuk saat melakukan aksinya itu.
Akibat insiden itu, delapan pesawat yang hendak mendarat terpaksa dialihkan ke bandara terdekat. Sedangkan lima pesawat lain yang hendak lepas landas terpaksa ditunda. Otoritas bandara juga terpaksa menutup sementara lalu lintas penerbangan selama hampir satu jam. (Elin Yunita Kristanti)
Depresi, Pembuat Onar Virgin Australia Belum Dimintai Keterangan
Dari hasil penyelidikan sementara, Matt mengalami depresi lantaran masalah keluarga. Namun belum diketahui persis persoalan apa.
Advertisement