Liputan6.com, Jakarta - Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Minggu 27 April lebih ramai dari biasanya. Sejumlah orang tua mahasiswa atau taruna datang untuk mengantar putra-putri mereka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (28/4/2014), pasca-tewasnya Dimas Dikita Handoko yang diduga akibat dianiaya seniornya pada Sabtu 26 April lalu, para orangtua memang cemas dan khawatir akan keselamatan anak mereka.
Tidak sedikit dari para orang tua yang menuntut jaminan keamanan kepada pihak sekolah. Karena tindak kekerasan taruna senior terhadap taruna junior masih kerap terjadi. Para orangtua berniat menemui pengelola sekolah, namun keinginan tersebut terpaksa mereka tunda hingga hari ini karena kemarin sekolah libur.
Pihak STIP mengaku terkejut dengan kasus tewasnya taruna tingkat pertama, Dimas Dikita Handoko. Selain meminta maaf kepada keluarga korban dan seluruh orangtua taruna, pihak STIP menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap para taruna yang terlibat.
Taruna STIP Dimas Dikita Handoko menemui ajalnya setelah dianiaya seniornya pada Sabtu dini hari lalu. 7 Taruna senior yang diduga terlibat kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di tahanan Polres Metro Jakarta Utara. (Anri Syaiful)
Orangtua Mahasiswa STIP Tuntut Jaminan Keamanan
Para orangtua cemas akan keamanan anaknya pasca-tewasnya Dimas Dikita Handoko yang diduga akibat dianiaya seniornya.
Advertisement