Sukses

Polisi: Kita Tak Kecolongan Tersangka Pelecehan di JIS Bunuh Diri

Polisi belum bisa memastikan penyebab Azwar bunuh diri. Diduga dia nekat mengakhiri hidupnya lantaran malu.

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka kekerasan seksual anak TK Jakarta International School (JIS) Azwar tewas bunuh diri. Dia menenggak cairan pembersih lantai di toilet Polda Metro, pada Sabtu 26 April 2014 saat izin ke kamar mandi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, polisi sesuai prosedur dalam penanganan dan pemeriksaan Azwar. "Kita tidak kecolongan. Prosedur sudah dilaksanakan. Ini di luar perkiraan," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Rikwanto menyatakan, polisi belum bisa memastikan penyebab Azwar bunuh diri. Diduga Azwar nekat mengakhiri hidupnya lantaran malu. "Tidak tahu. Terakhir ia mau menikah, ini dugaan-dugaan," tambah Rikwanto.

Menurut Rikwanto, fakta yang ada saat ini adalah, Azwar meminum cairan pembersih toilet yang memang ada di kamar mandi. "Pembersih lantai itu juga merupakan kelengkapan yang ada di kamar mandi," terang Rikwanto.

Dia juga menampik adanya dugaan lebam pada tubuh pria tersebut. Dia mengaku mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan. Dituliskan ketika ada pengunjung yang takziah dan saat mayat mau dimakamkan dalam penglihatannya menyimpulkan sendiri seperti ada yang aneh.

"Itu tidak absolut dan tidak scientific. Dari pertama sudah dilakukan pemeriksaan. Kita memaksa diotopsi, mereka tidak mau. Kita baik-baik melepas," tandas Rikwanto.

Sebelum tewas menenggak cairan pembersih lantai, Azwar ternyata meninggalkan surat tulisan tangan dengan tinta warna biru di secarik kertas. Surat itu berisi pengakuan Azwar tentang kejahatan seksual yang dilakukannya terhadap anak TK Jakarta International School (JIS).

Tindak asusila yang dilakukan Azwar terhadap korban terjadi pada Februari dan Maret 2014."Dia (Azwar) melakukan sodomi pada korban sebanyak 3 kali. Pertama bulan Februari, kedua dan ketiga dilakukan pada bulan Maret," tutur Rikwanto.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.