Liputan6.com, Magelang - Sejak status Gunung Merapi dinaikkan menjadi Waspada, pemantauan aktivitas gunung yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini kian ditingkatkan di sejumlah pos pengamatan. Dari Pos Pengamatan Babadan, Magelang, Jawa Tengah puncak Merapi tampak mengeluarkan asap putih solfatara, Rabu 30 April siang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (1/5/2014), selain pengamatan langsung secara visual, petugas juga memantau dengan alat seismograf.
Pemantauan juga dilakukan petugas di Pos Pengamatan Kaliurang, Yogyakarta untuk memantau aktivitas vulkanik Merapi dari waktu ke waktu. Peningkatan status Merapi menjadi Waspada sejak Rabu dini hari kemarin langsung diikuti Pemerintah Sleman dengan mengaktifkan posko-posko penanggulangan bencana.
Setiap perkembangan aktivitas Gunung Merapi juga dipantau oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Sepanjang Rabu siang, aktivitas Gunung Merapi terpantau tidak sekuat sehari sebelumnya. Namun, sejak pertengahan April, aktivitas Merapi memang menunjukkan peningkatan yang sudah melampaui pada status aktif Normal.
Sejak statusnya ditetapkan menjadi Waspada, warga lereng Merapi diminta untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar. Mereka juga diminta untuk tidak beraktivitas di kawasan rawan bencana di dekat puncak Merapi.
Di Boyolali, Jawa Tengah larangan tersebut langsung ditindak lanjuti dengan penutupan puncak Merapi untuk kegiatan pendakian, demi keselamatan para pendaki.
Walau larangan sudah dikeluarkan, biasanya masih saja ada pendaki yang nekat menuju puncak Merapi. Mereka biasanya tidak melapor ke basecamp Barameru maupun polsek setempat. Padahal pelanggaran tersebut bisa membahayakan keselamatan mereka. (Mvi)
Merapi Waspada, Pemantauan di Sejumlah Pos Ditingkatkan
Selain pengamatan langsung secara visual, petugas juga memantau dengan alat seismograf.
Advertisement