Liputan6.com, Yogyakarta - Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi rumah Ki Hadjar Dewantara di Jalan Tamansiswa, Yogyakarta, siang ini, dalam rangka napak tilas sejarah pendidikan.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (3/4/2014), setibanya di rumah Ki Hadjar Dewantara yang telah dihibahkan kepada Perguruan Taman Siswa itu, Jokowi langsung disambut warga. Orangtua dan anak-anak berbondong-bondong menyambut Jokowi dengan salam.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam tersebut mengatakan, pendidikan budi pekerti, terutama kejujuran, saat ini mulai dilupakan. Orang-orang saat ini lebih banyak yang mengejar nilai mata pelajaran lain, seperti matematika, fisika, dan bahasa Inggris.
"Memang pendidikan itu adalah yang paling bagi anak-anak kita. Budi pekerti ya. Budi pekerti yang sekarang banyak kita lupakan. Kita hanya mengejar nilai Matematika, Fisika, IPS dan Bahasa Inggris," ujar Jokowi di rumah Ki Hadjar yang saat ini menjadi Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta.
Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan, budi pekerti dan kejujuran menjadi pelajaran utama yang bisa diambil dari seorang Ki Hadjar Dewantara. 2 hal tersebut harus terus diajarkan, karena masih dan akan terus relevan bagi para pelajar.
"Hal yang berkaitan dengan isi manusia budi pekerti, mental moralitas inilah yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara. Yang paling penting adalah pendidikan tentang kejujuran. Semua masih relevan," ujar Jokowi.
Pesan moral tersebut juga dibubuhkan Jokowi pada buku tamu Museum Dewantara Kirti Griya. Capres PDIP itu menuliskan pesan "Budi pekerti penting untuk anak kita".
Bendahara Majelis Luhur Taman Siswa Ki Masidi mengatakan, Museum Dewantara Kirti Griya merupakan rumah pertama Ki Hadjar Dewantara yang dibangun pada zaman Belanda.
Dia juga menjelaskan, hingga saat ini semua peninggalan Ki Hajar masih tersimpan rapi di museum tersebut, seperti mesin ketik dan piano. "Masih ada mesin ketik, piano tempat tidur hingga sisir. Kursi itu asli makanya nggak boleh diduduki," ujar Masidi. (Sss)
Advertisement