Liputan6.com, Jakarta - Kekerasan terhadap balita kembali terjadi. Kali ini menimpa Diva Putri Andriani yang diduga tewas karena dianiaya pengasuhnya, Yani (20). Bocah berusia 3 tahun ini mengalami luka lebam di punggung dan 4 luka gigitan di dada dan punggung. Dua luka gigit masih baru dan dua lainnya sudah lama.
Penyebab pasti kematian korban belum bisa diketahui. Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, hingga Sabtu (3/5/2014) malam, jenazah masih diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat.
Kasus ini terungkap saat polisi mendapat laporan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, tentang kematian Diva yang mencurigakan.
Diva diasuh oleh Yani dan suaminya Riki (24) yang tinggal di rumah kontrakan di kawasan Kampung Baru, Cakung, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebelum sampai ke RS Persahabatan, Diva dibawa ke Klinik Al-Falah Klender di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur.
Di klinik, tersebut Diva tidak sanggup ditangani, sehingga dirujuk ke RS Persahabatan. Setibanya di RS Persahabatan sekitar pukul 10.00 WIB, Diva sudah mengembuskan napas terakhir.
Ayah korban Andre Fauzi (30) mengatakan, baru mengetahui kabar kematian anaknya sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika itu dia sedang bekerja sebagai sopir Metro Mini 47 jurusan Senen-Pondok Kopi. Sampai rumah sakit pukul 14.00 WIB, dia menemukan anaknya sudah terbujur kaku. Jenazah kemudian dibawa ke RSCM untuk proses otopsi.
"Saya lihat ada 2 luka gigitan di dada dan punggung kiri. Luka itu terlihat baru. Ada juga 2 luka lama. Sama seperti gigitan. Selain itu ada luka lebam di punggung," kata Andre saat ditemui di RSCM, Sabtu.
Dalam 4 bulan terakhir, Andre memang menitipkan anaknya kepada Yani. Istrinya Imah (24) sudah 7 bulan ini mengadu nasib sebagai TKI di Oman. Andre tinggal di kontrakan dengan anak pertamanya Dafa (7) di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, jauh dari tempatnya Yani. "Saya sudah menganggap Yani adik saya. Saya kenal dia dari abangnya Oji yang pernah jadi kenek saya," ujar Andre.
Selama dititipkan Andre tidak merasa curiga. Yani mengasuh Diva karena belum dikaruniai anak. Setiap hari Andre juga memberi uang susu Rp 20 ribu. Dan, tidak ada gelagat selama diasuh.
Hanya sekali sekitar satu minggu lalu, Diva diketahui luka di bagian pipi biru dan mulut pecah. Pengakuan Yani, luka tersebut akibat Diva terpeleset di toilet. "Itu juga Yani yang langsung kasih tahu sebelum saya tanya. Saya pikir benar kecelakaan," ucap Andre.
Andre terakhir ketemu anaknya pada Jumat malam 2 Mei sebelum kejadian sekitar pukul 20.00 WIB. Kondisi Diva yang gemuk itu telihat bermain biasa dan lincah. Meski tidak tinggal bersama, hampir setiap hari Andre bertemu anak bungsunya itu. Sebelum diasuh Yani, anaknya sempat diasuh tetangga. Tetapi karena repot berjualan maka tidak lama.
"Saya tidak menyangka tahu-tahu jadi begini," kata Andre dengan menahan sedih.
Sementara, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jaktim AKP Endang Sri Lestari mengatakan, pihaknya mendapat laporan meninggalnya balita yang tidak wajar di RS Persahabatan. Yakni dari luar terdapat adanya luka bekas gigitan di tubuh korban.
Untuk memastikan penyebab kematian, menurut Endang, korban dibawa ke RSCM untuk diotopsi. Sementara, sang pengasuh Yani hingga kemarin masih diperiksa di Polres Metro Jaktim. "Kematian balita ini tidak wajar. Makanya kami lakukan penyelidikan," pungkas Endang ditemui di RSCM.
Dititipkan kepada Pengasuh, Nyawa Bocah 3 Tahun Justru Melayang
Bocah berusia 3 tahun ini mengalami luka lebam di punggung dan 4 luka gigitan di dada dan punggung.
Advertisement