Liputan6.com, Jakarta - Nama capres PDIP Joko Widodo atau Jokowi muncul dalam soal UN SMA beberapa waktu lalu. Apakah hal tersebut bakal terulang di UN SMP yang dimulai Senin 5 Mei 2014 besok?
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim memastikan tak akan ada nama Jokowi di soal UN SMP. Jika pihaknya menemukan tokoh politik yang bisa menuai polemik dalam soal UN, bakal langsung ditarik.
"Waktu kasus di SMA, langsung oleh Pak Menteri disuruh cek dan langsung diubah. Soal yang ada nama tokoh yang dikira dapat menimbulkan polemik dibuang dan ambil lagi dari bank soal kita," ujar Musliar saat melakukan kunjungan di SMP 45 Cengkareng, Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Saat memeriksa soal UN SMP memang ditemukan pula beberapa nama tokoh yang tercantum. Musliar enggan menyebut nama tokoh yang dipakai tersebut. Ia menggarisbawahi seluruh soal SMP sudah diperiksa.
"Untuk hindari kasus sama di SMP, kita coba lihat soal, ternyata ada beberapa tokoh yang masuk dan sudah kita ganti. Untuk UN SMP, tak ada tokoh politik yang dalam soal itu. Insya Allah sudah kita pastikan. Memang ada pekerjaan tambahan tapi kita nggak mau urusan pendidikan di bawa ke arena politik," tegas Musliar.
Musliar pun juga memberikan pesan agar para murid SMP siap menghadapi UN besok hingga 8 Mei mendatang tak mudah percaya pada bocoran kunci jawaban yang kerap beredar. Ia mengatakan kunci kelulusan tak hanya dari UN tapi juga dibantu nilai harian di sekolah masing-masing.
"Siapa yang bisa kasih garansi itu benar kunci jawabannya. Kita habis-habisan agar UN terlaksana bagus dan fungsinya untuk pendidikan ke depan. Percaya diri Anda, karena kelulusan bukan dari UN saja. 60 persen dari UN dan 40 persen dari sekolah tinggal digabungkan saja," paparnya.
Selain itu, Musliar juga meminta para peserta UN tak perlu gugup melihat polisi yang berjaga. Keberadaan polisi dibutuhkan untuk memberikan pengamanan pada soal UN, tak sampai masuk ke dalam ruang ujian untuk mengawasi.
"Kita libatkan polisi dan itu hanya di tempat pengmanan soal, tak sampai di ruang kelas. Berlebihan kalau ada polisi jadi mengintimidasi, mudah-mudahan tak jadi seperti yang ditakutkan," tandas Musliar.
Hari ini Musliar melakukan kunjungan ke 3 SMP untuk memeriksa kesiapan UN, yakni di SMP 45 Cengkareng, SMP 215 Kembangan dan SMP 89 Tanjung Duren. (Mut)
Wamendikbud Pastikan Tak Ada Jokowi di Soal UN SMP
Kemunculan nama Jokowi di naskah soal UN sempat memicu polemik di tengah panasnya pesta demokrasi.
Advertisement