Sukses

Siaga III, Puncak Slamet Cerah

Gemuruh yang disertai lontaran sinar api dan material pijar setinggi 150-400 meter mengantarkan Gunung Slamet berada di level Siaga III.

Liputan6.com, Pemalang - Gemuruh yang tak henti disertai lontaran sinar api dan material pijar setinggi 150-400 meter, mengantarkan Gunung Slamet berada di ambang bahaya atau level Siaga III. Status ini ditetapkan sejak 30 April lalu. Meski kondisi di kaki gunung tengah was-was menanti letusan Slamet, namun jauh di puncak sana cuaca cerah menyingsing.

Berdasarkan pantauan udara, seperti dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (4/5/2014), Gunung Slamet tampak mengeluarkan abu berukuran kecil. "Gunung terlihat jelas karena sekelilingnya tidak tertutup awan, dan cuaca cerah berawan," tulis BPNP dalam laman Bnpb.go.id.

Gunung Slamet memiliki karakteristik yakni jika meletus, karakter letusannya adalah letusan abu yang disertai lontaran batu atau batu pijar. Namun terkadang, gunung itu akan mengeluarkan lava pijar. Letusan diprediksi akan berlangsung beberapa hari. Pada keadaan luar biasa, bisa menembus hingga waktu berminggu-minggu.

Kepala BNPB Syamsul Maarif yang turut memantau kondisi Slamet dari helikopter mengimbau, warga tidak panik dan tetap mengikuti instruksi pemerintah jika harus mengungsi nanti. Dia pun mengimbau jajarannya untuk terus memantau jumlah pengungsi.

"Data penduduk yang harus diungsikan agar tidak ada korban jiwa, dan evakuasi ke tempat yang lebih aman," tuturnya. Secara administratif, Gunung Slamet terletak di Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banyumas.