Liputan6.com, Jakarta - Festival Pangan Sagu Nusantara 2014 menjadi ajang pengenalan sagu ke masyarakat luas dan dunia usaha. Sagu merupakan salah satu sumber pangan yang berkualitas bagi masyarakat. Namun, keberadaannya seperti terlupakan.
Ketua APKASI yang juga Bupati Kutai Timur Isran Noor mengatakan, pangan lokal ini hampir terlupakan. Sehingga ketergantungan terhadap beras atau nasi menjadi berlebihan.
"Sagu ini pangan lokal yang hampir terlupakan, padahal pangan ini tidak kalah kualitasnya dengan beras. Kandungan karbohidratnya lebih tinggi daripada beras. Bahkan, di beberapa daerah sagu ini menjadi makanan pokok, " ujar Isran di sela-sela acara Festival Pangan Sagu Nusantara, Sabtu 3 Mei lalu, di Parkir Gelora Senayan, Jakarta.
Isran Noor juga bercerita, pada masa kecilnya dulu setiap pagi selalu makan makanan berbahan sagu. Dia mencontohkan, salah satu makanan dengan bahan sagu bernama lempeng sangat enak dan bisa dicampur dengan sambal. Makanan ini menurutnya, rasanya seperti martabak.
Menurut Isran, sebenarnya sagu dapat dikembangkan dan dibudidayakan dengan baik. Sehingga masyarakat tidak akan bergantung beras dan bisa menciptakan ketahanan pangan.
"Jika sagu ini kembangkan, dapat menjadi pengganti pangan utama kita saat ini, yaitu beras. Sehingga dapat menjaga cadangan pangan kita. Jika ini tidak dilakukan, ketahanan pangan kita bisa terancam, " jelas Isran.
Festival Sagu Nusantara 2014 menjadi moment yang tepat bagi daerah dan kabupaten, untuk mendukung program pangan dan ketahanan pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat.