Sukses

Fosil Kerang Ditemukan di Sungai Papua, Pegunungan Ini Dulu Laut?

Wilayah pegunungan di tengah Papua diduga terbentuk akibat tabrakan lempeng pasifik dan lempeng Australia sekitar 15 juta tahun lalu.

Liputan6.com, Jayapura - Wilayah pegunungan di tengah Papua diduga terbentuk akibat tabrakan lempeng pasifik dan lempeng Australia sekitar 15 juta tahun lalu. Dan kini, belasan juta tahun kemudian peneliti menemukan fosil nautilus (mirip kerang) di Sungai Khilbakame dan Khilnarkime, Distrik Kelila, Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua.

Penemuan ini mengantarkan pada kesimpulan jika Distrik Kelilia yang terletak 1.000 meter di atas permukaan laut merupakan lautan luas pada Zaman Miocene, sekitar 20 juta tahun lalu.

"Hewan ini memiliki ciri-ciri berbadan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal. Mantelnya menyelimuti sekeliling tubuh, membentuk kerah yang longgar pada bagian leher," kata Staf ahli peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura Hari Suroto kepada Liputan6.com di Jayapura, Senin (6/5/2014).

"Ada sepasang sifon yang menyedot air lewat insang terletak di bawah mantel dan digunakan untuk mengeluarkan semprotan air, agar hewan tersebut dapat bergerak cepat," imbuhnya.

Hari mengatakan, fosil nautilus yang ditemukan itu termasuk ke dalam filum mollusca (hewan invertebrata bertubuh lunak) dan kelas chepalopoda (mollusca yang berkaki di kepala). Contoh hewan yang termasuk chepalopoda, yakni gurita, sotong, dan cumi-cumi.

"Sejarah mencatat, sekitar 15 juta tahun yang lalu, pegunungan tengah Papua terbentuk akibat tabrakan lempeng Pasifik yang bergerak ke arah selatan dan lempeng Australia ke arah utara," ujarnya.

"Kami menduga masih banyak fosil-fosil prasejarah dan bersejarah yang ada di pegunungan tengah Papua."

Wilayah Mamberamo Tengah merupakan kabupaten pemekaran. Kawasan ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 oleh Mendagri Murdiyanto bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua pada 4 Januari 2008. (Sss)