Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyayangkan terjadinya kasus penganiayaan siswa Sekolah Dasar Negeri 09 Makasar, Jakarta Timur Renggo Kadapi oleh kakak kelasnya yang berujung kematian. Jokowi mengingatkan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap terbentuknya karakter anak, keluarga harus mengawasi perubahan sikap anak.
"Pertama, keluarga itu adalah pilar di mana pendidikan karakter itu dimulai. Kalau keluarga bisa membentuk, mulai memberikan kesantunan, budi pekerti, itulah fungsi utama di keluarga. Karakter anak terbentuk dari keluarga," ujar sang gubernur yang akrab disapa Jokowi usai berkunjung ke rumah Renggo di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (6/5/2014).
Selain keluarga, Jokowi juga meminta agar sekolah, sebagai 'rumah kedua' anak-anak harus turut mengawasi peserta didiknya bila melihat perilaku yang membahayakan. Perubahan sikap anak juga harus menjadi perhatian guru.
"Kalau kepala sekolah lihat perilaku anak dan kalau ada yang berubah, maka melakukan pembinaan, mendidik yang lebih baik, memberikan isian budi pekerti dan perilaku yang baik seperti apa. Artinya, sekolah harus selalu mengontrol, manajemen pengawasan dilakukan," ucap Jokowi.
"Bukan hanya urusan matematika, IPA, IPS, biologi, fisika saja. Saya kira pendidikan akhlak, budi pekerti sangat penting sekali," lanjut Jokowi.
Bila pendidikan budi pekerti yang diutamakan, maka akan terbentuk generasi masa depan yang mempunyai karakteristik yang baik dan menjunjung tinggi etika dan norma-norma yang baik.
"Bukan karakter yang egois, bukan juga terbentuk karakter yang arogan, yang emosional, yang suka marah-marah, ini yang merupakan pendidikan di keluarga yang penting sekali. Apalagi kalau sudah jadi pemimpin nanti, semua itu dimulai dari keluarga," pungkas Jokowi. (Mut)
Bocah Renggo Tewas, Jokowi Sebut Pendidikan Akhlak Juga Utama
Menurut Jokowi, sekolah tak hanya mengutamakan pelajaran seperti matematika, IPA, dan IPS.
Advertisement