Sukses

FBI Temui Kabareskrim untuk Koordinasi, Bukan Ikut Selidiki JIS

2 institusi kepolisian itu sepakat mendukung dalam pengungkapan kasus kekerasan seksual di sekolah JIS.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi Federal Australia (AFP) dan Biro Federasi Amerika Serikat (FBI) menemui Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Pol Suhardi Alius. Pertemuan itu menyusul kasus dugaan paedofilia yang dialami siswa TK Jakarta Internasional School (JIS).

"Memang kemarin, mereka (AFP dan FBI) datang, namun sifatnya hanya koordinasi. Mereka mendukung sepenuhnya langkah kasus yang terjadi saat ini," kata Kepala bagian penerangan umum Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto di kantornya, Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Agus menjelaskan, dalam pertemuan itu, 2 institusi kepolisian itu sepakat mendukung dalam pengungkapan kasus kekerasan seksual di sekolah kelas elite tersebut, menyusul ditetapkannya 5 tersangka dari petugas kebersihan di JIS.

"Pihak AFP bersedia untuk data dan memberikan informasi dalam rangka permudah kasus. Atau untuk mencegah kasus di masa yang akan datang," ujar dia.

Ia menjelaskan, kehadiran mereka untuk memberikan data dan informasi terkait adanya korban atau pelaku kekerasan seksual lainnya. Agus juga menegaskan, kehadiran AFP dan FBI hanya untuk pencegahan agar tidak terjadi kejadian serupa.

"Jadi, sekali lagi saya katakan ini hanya koordinasi. Secara formil tidak ada kesepakatan seperti joint investigation. Sesuai UU kita kasus yang terjadi di Indonesia kecuali kedutaan. Di luar itu, kewenangan Polri," tandas Agus.

Pada Selasa ini, Kepala Sekolah TK JIS Timothy Carr kembali diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus pencabulan anak di sekolahnya. Timothy datang bersama pengacaranya, Harry Ponto membawa foto-foto siswa TK JIS.

Dari total 80 murid TK JIS, Tim hanya membawa sebagian foto. Foto yang dibawa dan diserahkan kepada penyidik itu, sudah mendapat persetujuan orangtua murid. Selain itu juga, tidak ada pemaksaan kepada orangtua murid dalam meminta foto.

Menurut Harry, foto-foto yang diserahkan ke penyidik itu nantinya akan diklarifikasikan kepada 5 tersangka yang ditahan polisi. Mereka adalah Virgiawan (20 tahun), Agun (25), Afrisca (24), Zaenal (28),  Syahrial (20), dan Azwar. Namun, Azwar bunuh diri.

Salah satu tersangka yaitu Zainal, pernah menjadi korban predator seks William Vahey yang sempat menjadi buruan FBI. Vahey yang pernah mengajar di JIS belakangan melakukan bunuh diri. (Yus)