Liputan6.com, Temanggung - Hingga Selasa 6 Mei 2014 siang, puncak Gunung Sindoro di Temanggung, Jawa Tengah, masih mengeluarkan asap sulfatara. Kendati demikian status gunung ini masih normal.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (7/5/2014), semenjak dinyatakan waspada pada 2011 oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masih terdeteksi adanya gempa dan asap sulfatara sering keluar dari gunung ini. Bahkan 8 Maret lalu pernah terjadi gempa kuat.
Gempa vulkanik dan erupsi pada Gunung Sindoro pertama kali terjadi pada 1988 dan 1970 lalu.Baru pada 2011, Sindoro dinyatakan aktif kembali. Oleh karena itu PVMBG dan pemerintah setempat meminta warga agar tetap waspada serta menggiatkan sosialisasi.
Sementara itu dari Kediri, Jawa Timur, dilaporkan terjadi letusan sekunder di aliran lahar Gunung Kelud. Letusan ini menyebabkan semburan debu vulkanik serta asap belerang.
Letusan kerap terjadi di sepanjang aliran lahar pulo di sumber glatik Desa Sepawon. Letusan ini akibat bertemunya air hujan dan material vulkanik sisa erupsi.
Semenjak adanya letusan sekunder, warga sekitar merasakan bau belerang yang menyengat pada pagi hari atau sore hari sehingga menganggu pernafasan.
Status Gunung Sindoro Masih Normal
Hingga Selasa 6 Mei 2014 siang, puncak Gunung Sindoro di Temanggung, Jawa Tengah, masih mengeluarkan asap sulfatara.
Advertisement