Liputan6.com, Samarinda - Didampingi orangtuanya, beberapa siswa SD di Samarinda, Kalimantan Timur, melaporkan guru olahraga meraka ke Polresta Samarinda.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (9/5/2014), mereka mengadukan perbuatan guru olahraganya yang kerap melakukan perbuatan cabul pada murid-murid kelas 5 dan 6 di ruangan Unit Kegiatan Sekolah (UKS) usai kegiatan olahraga.
Polisi pun segera memanggil sang guru untuk diperiksa keterangannya di ruang Reskrim Polresta Samarinda.
AM, guru honorer yang sudah mengabdi selama 7 tahun tersebut membantah bila ia disebut telah berbuat cabul pada anak didiknya. Karena posisinya sebagai guru olahraga itulah yang mengharuskannya memegang para siswa saat berolahraga.
Sebelumnya, pelaku pencabulan dan pemerkosaan terhadap AD (15), siswi kelas 3 terjadi di sebuah SMP di Bogor, Jawa Barat. Namun kurang dari 24 jam ketiganya berhasil ditangkap jajaran Satreskrim Polres Bogor.
Baca Juga
Selanjutnya ada Andri Sobari alias Emon. Saat ini jumlah korban pencabulan yang dilakukan tersangka sudah mencapai 120 orang anak. Ulah biadab Emon terkuak setelah seorang warga melaporkan perbuatan bejatnya ke Mapolres Sukabumi, Kamis 1 Mei lalu. Berawal dari sinilah korban Emon satu per satu melapor.
Advertisement
Setelah terbongkarnya kasus pelecehan seksual terhadap murid Taman Kanak-kanak (TK) di Jakarta International School (JIS), seorang bocah yang masih bersekolah di TK di Jalan Dukuh, Kupang, Surabaya juga menjadi korban pencabulan Andre Lugito yang bekerja sebagai office boy (OB) di sekolah tersebut. Ia tega melakukan pelecehan seksual usai Melati buang air kecil. (Rinaldo)
Â
Â
Â