Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 12 Mei tercatat dalam sejarah reformasi Indonesia sebagai tragedi Trisakti. Saat itu, 4 mahasiswa yang berupaya menumbangkan pemerintah Orde Baru tewas ditembak aparat.
Mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Namun, sampai saat ini Tragedi Trisakti hanya mengadili sejumlah aparat Brimob yang masing-masing dihukum 34 bulan penjara.
Pangkat paling tinggi di antara mereka adalah Iptu. Para Jenderal yang mengkomandoi penembakkan para aktivis pun sampai saat ini tidak pernah dibawa hingga ke meja hijau.
Bagaimana tanggapan capres dari PDIP Jokowi terkait tragedi yang akhirnya memantik kemarahan mahasiswa dan rakyat sehingga menimbulkan kerusuhan massal itu? "12 Mei? Memangnya ngapain 12 Mei?" ucap Jokowi di sebuah restoran di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Senin (12/5/2014).
Setelah dijelaskan apa yang terjadi pada 16 tahun lalu, Jokowi pun baru tanggap. Ia berjanji bila dirinya menjadi presiden akan menuntaskan kasus tersebut seluruhnya.
"Ya mestinya semua dituntaskan. Artinya, di selesaikan dong semuanya," kata Jokowi.
Lalu, apa langkah Jokowi untuk menyelesaikan kasus tersebut, mengingat peristiwa tersebut diduga melibatkan para purnawirawan Jenderal yang sampai saat ini masih eksis di dunia politik? Mantan Walikota Solo itu tak menjelaskan lebih rinci.
"Ya diselesaikan, pokoknya diselesaikan. Orangnya bisa dicari, di mana? Diselesaikan," tukas Jokowi.
Ditanya Tragedi Trisakti, Jokowi: Memangnya Ngapain 12 Mei?
Saat itu, 4 mahasiswa yang berupaya menumbangkan pemerintah Orde Baru tewas ditembak aparat.
Advertisement