Liputan6.com, Jakarta - Bekal Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dinilai semakin kuat. Hal itu tak terlepas dari kinerja cemerlang Erick Thohir dalam memimpin Kementerian BUMN.
Pengamat Politik Igor Dirgantara menilai, terobosan-terobosan Erick Thohir selama menjadi pembantu Presiden Joko Widodo berhasil membuat penilaian publik semakin positif. Terutama dalam menghadirkan transformasi di tubuh BUMN.
Baca Juga
Berkat transformasi yang digencarkan Erick Thohir, BUMN sukses mendapat kenaikan laba konsolidasi dari Rp124,7 triliun pada 2021 menjadi Rp155 triliun per September 2022.
Advertisement
“Dia (Erick Thohir) tokoh atau menteri yang punya kinerja bagus," kata Igor kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
Menurut dia, saat ini Erick Thohir tengah berada dalam momentum politik yang bagus. Sejumlah tugas kenegaraan yang khusus diberikan kepada Erick Thohir dapat direalisasikan dengan baik, salah satunya terkait program vaksinasi Covid-19 dan pemulihan ekonomi akibat Pandemi.
Lebih dari itu, dia menilai, rekam jejak Erick Thohir sebagai pengusaha sukses juga memberi dampak positif elektoral. Kondisi demikian membuat Erick Thohir sebagai figur dengan kemampuan logistik yang mumpuni.
"Posisinya juga secara logistik bagus, Erick Thohir itu punya kharisma,” ujar Igor.
Hal tersebut tentu membuat Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini mendapat penilaian baik dari mayoritas publik. Sehingga bisa menjadi modal bagus untuk dapat melaju kencang menuju kontestasi Pilpres 2024.
Elektabilitas Cawapres Tertinggi
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan Pilpres 2024 merupakan ruang terbuka tanpa incumbent. Berdasarkan pengalaman pada Pilpres 2004 dan 2014, Hanta menyebut variabel cawapres menjadi sangat menentukan peluang kemenangan.
Poltracking Indonesia merilis hasil survei nasional bertajuk "Tendensi Peta Politik Pilpres 2024: Tren Kekuatan Elektoral Partai Politik, Capres & Cawapres di Jakarta, Kamis (22/12/2022). Hasilnya, Menteri BUMN Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi pada simulasi 20 nama calon wakil presiden dengan 15,1 persen.
Hanta mengatakan di bawah Erick menyusul nama-nama seperti Ridwan Kamil 14,0 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 11,7 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 9,2% persen, Khofifah Indar Parawansa 5,5 persen, Muhaimin Iskandar 5,3 persen, Puan Maharani 3,4 persen, Mahfud MD 2,9 persen, Andika Perkasa 2,5 persen, Airlangga Hartarto 1,9 persen, dan cawapres lainnya angka elektabilitasnya di bawah 1 persen.
"Berdasarkan tendensi kedekatan dengan elite politik dan king maker Pilpres 2024, menurut tren data survei Poltracking, terdapat 10 figur Cawapres potensial. Temuannya, elektabilitas Erick Thohir 16,2 persen menjadi yang teratas," ujar Hanta.
Kemudian, diikuti oleh Ridwan Kamil 15,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 12,0 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 9,4 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,7 persen, Muhaimin Iskandar 5,7 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Mahfud MD 3,0 persen, Andika Perkasa 2,7 persen dan Airlangga Hartarto 2,6 persen.
Dalam tren terbaru pada November 2022, ucap Hanta, pada elektabilitas 10 cawapres potensial, nama Erick Thohir mengalami kenaikan cukup signifikan, sementara sejumlah nama lain tergolong stabil, bahkan ada juga yang mengalami penurunan elektabilitas.
Dalam peta sebaran/crosstab data pemilih partai politik ke 10 cawapres potensial, Hanta mengatakan Erick mendapat dukungan dari empat partai seperti PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, hingga Perindo
Advertisement