Liputan6.com, Bandung - Hingga kini hasil visum terkait dugaan kasus perkosaan terhadap JS mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) asal Malaysia yang ditemukan di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat belum keluar.
Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang merawat JS mengaku masih mengobservasi visum JS. Observasi memerlukan waktu yang tidak sebentar lantaran harus memeriksakan ke laboratorium.
"Itu kan pemeriksaan laboratorium juga, jadi cukup lama (hasil visum)," kata Kepala Forensik RSHS Bandung Noorman Herryadi saat ditemui di Bandung, Rabu (21/5/2014).
Selain itu karena hasil visum belum keluar pihaknya belum bisa memastikan JS menjadi korban perkosaan atau tidak.
"Diperkosa atau tidak belum tentu. Pemerkosaan juga kan bisa masuk atau nggak. Bisa (diperkosa) saja tapi tetap perawan, kita masih tunggu hasil," jelasnya.
Disinggung waktu pasti hasil visum dikeluarkan, ia berharap tidak lama lagi. "Kita percepat. Mudah-mudahan beberapa hari lagi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, JS yang merupakan mahasiswi Unpad diduga menjadi korban penculikan dan perkosaan oleh lebih dari 2 orang yang tidak dikenal dan dibuang di kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 17 Mei 2014.
Kejadian penculikan sendiri terjadi saat Jumat malam 16 Mei. Saat itu JS sempat mengambil uang di anjungan tunai mandiri atau ATM di kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tiba-tiba, ia didatangi pelaku yang melakukan pembiusan dan dimasukkan ke dalam mobil.
RSHS: Mahasiswi Unpad asal Malaysia Belum Pasti Diperkosa
Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang merawat JS mengaku masih mengobservasi visum JS.
Advertisement