Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Ratiyono mengungkapkan saat ini sudah ada 2 bidang tanah di kawasan Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW), Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang sudah dapat digunakan untuk pembangunan stadion bertaraf internasional. Untuk itu, pihaknya telah memasukkan lelang proyek tersebut ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI untuk menetapkan pemenang proyek.
"Groundbreaking setelah lelang berhasil. Lelang sudah kita berikan ke ULP, sedang dikerjakan. 25 hari kerja sudah ada pemenangnya. Pembangunan tinggal tunggu lelang selesai," ujar Ratiyono di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Sejak Minggu 17 Mei 2014, pihaknya sudah melakukan pengerukan (perataan) tanah di lahan seluas 11,5 hektare itu, setelah Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengeluarkan sertifikat tanah. Untuk itu, pihaknya meminjam eskavator dari Dinas Pekerjaan Umum. Saat ini juga sudah dipasang plang proyek pembangunan dan plang kepemilikan tanah.
Sebenarnya, pada Senin 18 Mei 2014, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dijadwalkan meresmikan lahan proyek stadion BMW itu, namun karena bertepatan dengan pendaftaran capres, peresmian pun ditunda.
"Walau Pak Gubernur (Jokowi) tidak ke lokasi, tapi yang jelas aktivitas sudah dimulai. Yang pasti pak gubernur berpesan agar segera dimulai," jelas Ratiyono.
Ratiyono mengatakan, alokasi anggaran untuk proyek ini totalnya sebesar Rp 1,2 triliun secara multiyears selama 3 tahun. Tahun ini, tersedia Rp 50 miliar untuk biaya meratakan tanah.
Di samping itu, masih ada 5 bidang tanah lagi yang perlu masih dalam proses penyelesaian masalah sengketa lahan. Berarti dari total 26 hektar lahan proyek stadion BMW, masih ada sekitar 15 hektar tanah yang perlu diselesaikan agar pembangunan berjalan lancar.
"Anggaran multiyears paling tidak tiap 3 tahun, dari sejak pemenang lelang ditetapkan. Kalau sekarang belum bisa dihitung karena masih proses," kata Ratiyono.
Dia menjelaskan, apabila nantinya stadion tersebut selesai, fasilitas tersebut bukan hanya untuk Persija tetapi juga Persitara. Karena Pemprov DKI membangun stadion itu untuk sebagai fasilitas umum untuk masyarakat.
"Tidak boleh dimonopoli oleh salah satu kesebelasan. Karena ini kita persembahkan untuk masyarakat Jakarta," tegas Ratiyono. (Riz)