Liputan6.com, Cianjur - Siswa Madrasah Aliyah kelas 2 ini merupakan salah satu korban guru kebatinan Anin. Ia kini tak berani beraktivitas di luar rumah atau bersekolah. Sehari-hari ia hanya berdiam diri di rumah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (27/5/2014), ia mengaku tak sadar telah menjadi korban pelecehan seksual menyimpang gurunya.
Ia telah berguru pada Anin selama setahun. Setiap malam minggu atau malam libur ia bersama kawan-kawannya menginap di rumah sang guru.
Orangtuanya merasa amat sakit hati dengan tindakan Anin. Mereka berharap hukuman seberat-beratnya dijatuhkan pada orang itu.
Hingga kini seluruh korban Anin ada 27 orang remaja yang berusia antara 12 hingga 20 tahun. Namun jumlah itu diperkirakan akan bertambah karena masih banyak korban yang belum melapor atau takut.
Kasus ini mengingatkan orang pada kejahatan serupa yang dilakukan Emon di Cianjur. Pedofil ini mencatat nama korbannya dalam dua buku, padahal daftar di dalamnya memuat lebih dari 100 nama.
Korban Guru Kebatinan Anin Mengalami Depresi
Siswa Madrasah Aliyah kelas 2 ini merupakan salah satu korban guru kebatinan Anin.
Advertisement