Liputan6.com, Polewali Mandar - Dengan penuh kasih sayang, Ayu Ramayanti dan Hafid memijat tangan dan kaki ibunya yang tidak bisa digerakkan. Tak lupa mereka berdoa agar sang ibu bisa kembali berjalan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (28/5/2014), sebelum berangkat ke sekolah, Ayu dan Hafid yang tinggal di Bumi Ayu, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat itu terlebih dahulu mengurus keperluan lain Apung, ibunya, mulai dari memandikan, memasak, hingga menyuapinya sarapan pagi.
Baca Juga
Karena hal itu, keduanya sering terlambat pergi ke sekolah. Pada saat jam istirahat, keduanya juga sering pulang dahulu untuk melihat kondisi sang ibu. Hal itu dilakukan karena takut ibunya membutuhkan bantuan. Bahkan pada hari Sabtu pun, Ayu dan Hafid sering tidak pergi sekolah karena harus mengantar ibunya menjalani terapi di puskesmas.
Advertisement
Sepulang sekolah, Ayu bekerja di sebuah warung kaki lima. Dari pekerjaan itu, Ayu mendapatkan upah Rp 10.000 sampai Rp 15.000. Sementara sang adik yang baru duduk di kelas 4 SD sering menjadi tukang cuci mobil dengan upah Rp 5.000 per hari.
Para tetangga berharap agar pemerintah ikut turun tangan membantu keluarga Apung dengan membuatkan rumah yang layak huni. Selama ini, mereka hidup terlunta-lunta menumpang dari 1 rumah warga ke rumah warga yang lainnya.
Ayu sebenarnya ingin berhenti sekolah agar bisa mengurus ibunya setiap saat. Ayah Ayu kini pergi entah kemana sejak sang ibu sakit. Uluran tangan para dermawan dan terutama pemerintah sangat diharapkan agar Ayu dan Hafid bisa tetap bersekolah.