Sukses

Jokowi: Surat untuk Jaksa Agung Itu Fitnah!

Sepucuk surat atas nama Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta kepada Jaksa Agung beredar.

Liputan6.com, Jakarta - Kampanye hitam kembali menyerang capres Jokowi. Sepucuk surat atas nama Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang berisi meminta penangguhan pemeriksaan Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi Transjakarta beredar.

Jokowi pun menegaskan, surat tersebut adalah palsu. Ia tidak pernah menulis surat yang ditujukan kepada Jaksa Agung Basrief Arief itu.

"Surat palsu. Fitnah-fitnah seperti itu banyak beredar," tegas Jokowi di Bandung, Kamis (29/5/2014).

Selama ini, ungkap Jokowi, ia tidak pernah menerima surat pemanggilan dari Kejaksaan Agung.

"Tidak ada seperti itu. Kan sudah disampaikan oleh Jaksa Agung tidak ada keterlibatan saya dalam kasus korupsi pengadaan Transjakarta," tukas Jokowi.

Sebelumnya, Plh Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Chaerul Anwar menyatakan, Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak pernah menjadwalkan pemanggilan Joko Widodo alias Jokowi dalam kasus tersebut.

"Kejaksaan Agung tidak pernah dan belum ada pemanggilan kepada Jokowi," ujar Chaerul ketika dihubungi Liputan6.com.

Berikut isi surat yang beredar:

Kepada
Yth, Jaksa Agung Republik Indonesia
Di Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan surat panggilan kepada Gubernur DKI Jakarta dari Kejaksaan Agung dengan nomor surat B-984/F;2/Fd1/05/2014 Pidsus 5B tertanggal 12 Mei 2014, yang ditandatangani Direktur Penyidikan selaku penyelidik, perihal pemanggilan Gubernur DKI Jakarta terkait dengan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan armada bus busway tahun anggaran 2103 oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Bersama ini kami memohon untuk dapat diberikan penangguhan proses penyidikan sampai selesainya pemilu presiden untuk menjaga stabilitas nasional.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.

Jakarta, 14 Mei 2014
Gubernur DKI Jakarta

Joko Widodo

Video Terkini