Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama pada 2 Juni pekan depan akan resmi menjadi pelaksana tugas atau Plt Gubernur DKI Jakarta, setelah Joko Widodo (Jokowi) nonaktif untuk mengikuti Pilpres 2014. Terkait itu, tak sedikit kalangan yang mengharapkan Basuki alias Ahok itu mengikuti jejak Jokowi selama ini yang hampir setiap waktu blusukan, bahkan saat jam kerja.
Namun, Ahok menilai sistem blusukan akan kurang efektif dilakukannya selama menjadi Plt. Sebab, dirinya memegang 2 jabatan sekaligus yang berarti tugas dan tanggung jawabnya akan semakin banyak. Berbeda saat masih ada Jokowi sehingga keduanya dapat berbagi tugas.
"Dulu Pak Jokowi bisa blusukan karena ada saya di sini. Sekarang kalau saya blusukan, nggak bisa. Saya udah full begitu," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Karena itu, menurut Ahok, meninggalkan kantornya untuk blusukan tak akan mungkin ia lakukan pada hari biasa. Maka, kemungkinan dirinya akan blusukan pada akhir pekan, yaitu Sabtu atau Minggu. Jika tidak, ia akan memilih waktu-waktu saat luar jam kerja, misalnya malam hari.
"Lihat lapangan, lihat saja waktu hari libur Sabtu dan Minggu. Atau tengah malam," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Selain itu, Ahok juga meminta Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menandatangani semua surat dan dokumen yang ada. Ahok berharap, sebelum capres yang diusung koalisi PDIP itu non-aktif pada awal Juni bulan depan, semua surat itu selesai diteken.
Ia pun mengatakan, apabila nantinya telah menjadi pelaksana tugas atau Plt Gubernur DKI, dirinya tetap akan melanjutkan semua program dan kebijakan yang tengah berjalan.
"Sama saja, orang sudah full ngebut gitu kok. Ngebut kayak kemarin saja, nggak ada yang beda," tutur Ahok. (Mut)