Liputan6.com, Jakarta - Rekonstruksi kasus kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS) akhirnya selesai digelar. Hampir 2 jam penyidik Krimum Polda Metro menggelar rekonstruksi yang kebanyakan dilakukan di dalam toilet JIS. Kelima tersangka semuanya dihadirkan.
Dirkrimum Polda Metro Kombes Pol Heru Pranoto mengatakan, di dalam rekonstruksi, korban diperankan oleh pemeran pengganti. Mengingat korban masih anak-anak. Menurut Heru, kasus ini privasi dan perlu perlindungan untuk korban.
Rekonstruksi ini juga dihadiri oleh KPAI, pihak JIS, pengacara korban, penyidik dan JPU. "Ada 54 adegan yang dilaksanakan oleh tersangka. Ada peran pengganti untuk korban," kata Heru di JIS, Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Adalah Virgiawan, Zainal, Agun, Syahrial, dan Afriska yang menjalankan 54 adegan. Masing-masing tersangka memiliki peran yang penting. Dalam reka ulang itu tak ada satu tersangka dominan dalam melakukan kekerasan seksual.
Sementara, untuk tersangka Azwar yang tewas bunuh diri di dalam toilet Polda usai diperiksa, diperankan oleh pengganti. Dalam rekonstruksi ternyata juga tidak terbuka fakta atau temuan baru.
"Untuk tersangka yang tewas, perkara tidak diajukan dan ditutup tetapi peran tetap dimunculkan. Adegan 1 sampai adegan ke 54 itu inti semua. Untuk (kekerasan seksual) itu ada di adegan 20 sampai 30-an," terang Heru.
Heru kembali menegaskan, untuk semua tersangka tidak ada yang dominan dan tak terkecuali untuk tersangka wanita, Afriska. Dalam toilet yang tak luas, Afriska, selain mengawal para tersangka lain berbuat kekerasan seksual, ia juga ikut membantu tersangka lain melakukan kekerasan pada korban. Namun Heru tak menjelaskan, apakah tersangka wanita juga ikut melecehkan korban.
"Tempat tidak luas, adegan tidak dibuka untuk umum. Tersangka wanita, mengawal dan menjaga serta membantu melakukan hal itu," pungkas Heru.