Liputan6.com, Denpasar - Umat Hindu Dharma di Bali, Sabtu (31/5/2014), merayakan hari raya Kuningan. Hari raya ini merupakan hari kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan). Kuningan dirayakan 10 hari setelah Galungan. Menyambut hari raya ini, umat Hindu di Bali mempersembahkan sesaji di pura atau merajan, tempat suci milik masing-masing keluarga.
Di Denpasar dan sekitarnya, setelah sembahyang di pura, sebagian umat Hindu sembahyang bersama di Pura Jagatnatha di jantung kota, dan Pura Sakenan di Kelurahan Serangan, sekitar 12 km arah selatan Denpasar.
Mengenakan busana adat Bali, mereka berduyun-duyun ke Pura Sakenan, tempat suci yang sebelumnya terpisah dengan daratan Pulau Dewata dan kemudian disatukan sehingga lebih mudah dijangkau warga.
Hari raya Kuningan bertepatan dengan upacara besar (piodalan) di Pura Sakenan. Persembahyangan akan berlangsung sejak pagi hingga sore hari dan berlasngsung 3 hari, yakni sehari sebelum, pada saat dan sesudah Kuningan.
Pura Sakenan, salah satu Pura "Sad Kahyangan" (pura besar), memiliki bangunan bertingkat-tingkat seperti limas. Menurut sejarah, Pura Sakenan dibangun Asthapaka, seorang pendeta Budha yang mengagumi paduan keindahan laut dan daratan. Sang pendeta merasa tempat itu memiliki kekuatan suci dan sangat baik untuk memuja Tuhan. (Ant)
Â