Sukses

Pasca-Letusan Sangeang Api, Kecamatan Wera NTB Gelap Tertutup Abu

Kondisi di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima gelap tertutup abu vulkanik.

Liputan6.com, Bima - Aktivitas Gunung Sangeang Api di Kabupaten Bima, NTB masih terus meningkat. Pada Sabtu (31/5/2014), telah terjadi 2 kali letusan yang cukup besar yaitu pukul 01.30 Wita dan 10.42 Wita.

Kondisi di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima gelap tertutup abu vulkanik. Abu vulkanik juga menyebar hingga Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, dan Sumba Timur Prov NTT. Masyarakat di Kecamatan Wera sempat mengungsi ke bukit-bukit karena adanya isu tsunami.

"135 jiwa warga yang sedang berkebun di Pulau Sangeang telah berhasil dievakuasi ke Sangeang Darat. Tidak ada korban jiwa dan pengungsi hingga saat ini. 7.328 jiwa (1.748 KK) dari 4 desa yang berjarak 8 km dari Gunung Sangeangapi yaitu Desa Sangeang, Oitoi, Tadewa, dan Langgasolo terkena hujan abu yang cukup parah," demikian keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (31/5/2014).

Dijelaskan, 2 bandara di NTB yaitu Bandara Bima dan Bandara Tambolaka ditutup sementara. Daerah lain di Kab Bima yang terkena hujan abu adalah Kec Wera, Sape, Ambalawi dan Kota Bima.

BPBD Bima dan BPBD NTB telah mendistribusikan 15.200 masker kepada masyarakat Bima. Sementara persediaan masker di apotek dilaporkan telah habis sehingga dibutuhkan bantuan dari luar.

"22 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur terkena hujan abu. Aktivitas masyarakat terganggu. BPBD Sumba Timur telah mendistribusikan masker dengan jumlah terbatas. Persediaan masker di toko-toko dan apotik juga terbatas. BPBD Sumba Timur tidak memiliki dana siap pakai sehingga telah mengajukan permintaan bantuan kepada BNPB."

Selain itu, masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, SKPD dan Orari telah melakukan penanganan darurat.

Bupati Bima  Syafrudin M Nur  bersama unsur terkait akan menggelar rakor penanganan dampak letusan Gunung Sangeangapi pada Minggu 1 Juni 2014. Kepala BNPB Syamsul Maarif telah memerintahkan TRC BNPB mendampingi penanganan darurat tersebut, termasuk memberikan bantuan yang diperlukan BPBD.