Liputan6.com, Jakarta - Rumah toko (ruko) yang berada di Perum Cendrawasih Permai, Jalan Ahmad Yani Kota Samarinda, Kalimantan Timur diduga roboh karena pondasi yang tak kuat pagi tadi. Bangunan 3 lantai itu pun kini rata dengan tanah.
Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan menuturkan kronologi robohnya ruko di Samarinda itu. Saat ambruk, bangunan lantai 3 ruko tengah dalam proses pengecoran. Total pekerja yang menggarap pembangunan ruko tersebut berjumlah 120 orang.
"Tadi malam ruko lantai 3 mau dicor, pekerja ngelembur," ujar Fajar kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Namun, lanjut dia, ketika hari beranjak pagi, semen-semen hasil pengecoran yang masih basah tiba-tiba jatuh ke lantai 1. "Pukul 06.30 WIB lantai atas jatuh, melorot. Nggak kuat. Padahal masih ada orang di lantai bawah yang ikut tertimbun di bawah," tuturnya.
Kepolisian pun meluncur ke lokasi dan sampai di sana sekitar pukul 07.30 WIB. Sementara proses evakuasi korban dikerjakan dengan bantuan eskavator lantaran sulitnya mengangkut puing-puing bangunan.
"Pakai alat biasa nggak biasa. Puing-puing masih belum bisa diangkat."
Kini hampir 200 personel kepolisian telah berada di lokasi. Tak cuma mengevakuasi, tenda untuk menampung para pekerja yang seluruhnya berasal dari Jawa itu pun dibangun.
Sebanyak 5 pekerja diduga tewas dalam peristiwa ini. Sementara puluhan lainnya masih terjebak reruntuhan. (Sss)
Kronologi Robohnya Ruko Maut di Samarinda
Sebanyak 5 pekerja diduga tewas dalam peristiwa ini.
Advertisement