Liputan6.com, Jakarta - Pembatasan jumlah kendaraan lewat sistem Electronic Road Pricing (ERP) masih belum diketahui efektivitasnya. Sebab, sistem yang akan diuji coba pada Juli 2014 ini masih dalam pembahasan mengenai tarif yang akan dikenakan pada tiap kendaraan.
Ketua Dewan Transportasi Kota Provinsi DKI Jakarta (DTKJ) Edi Nursalam mengatakan, efektivitas sistem ERP ini akan diketahui bila tarif dasarnya telah ditetapkan.
"Ini tergantung tarif. Kalau tarifnya kan saat ini dibahas," kata Edi dalam Dialog Publik "Mengukur Efektivitas Electronic Road Pricing (ERP) untuk Mengatasi Kemacetan di Jakarta" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/214).
Edi memprediksi, bila semakin tinggi tarif yang diberlakukan untuk ERP maka akan mempengaruhi masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi.
"Nanti kalau tarif sudah ditetapkan misalnya Rp 30 ribu, tapi masih banyak yang memakai kendaraan umum, kita akan naikkan lagi tarifnya. Sampai nanti titik tertentu, hingga orang tidak mampu lagi membayar. Mungkin Rp 100 ribu," tambah Edi.
Dewan Transportasi: Efektivitas ERP Tergantung Tarif
Pembatasan jumlah kendaraan lewat sistem Electronic Road Pricing (ERP) masih belum diketahui efektivitasnya.
Advertisement