Sukses

Polisi Buru 8 Pelaku Intoleransi Sleman

Sejauh ini Polri telah memeriksa 18 orang saksi peristiwa yang terjadi di rumah Direktur Galang Press Julius Felicianus itu.

Liputan6.com, Jakarta - Polri tengah memburu 8 orang yang diduga pelaku perusakan dan penganiayaan di rumah Direktur Galang Press, Julius Felicianus. Peristiwa itu terjadi pada Kamis 29 Mei di Sleman, Yogyakarta.

Polri telah memasukkan ke-8 orang itu dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kami sudah tetapkan satu orang tersangka, dan ada 8 orang DPO yang sudah diidentifikasi dan kami kejar,"kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).

Boy masih merahasiakan identitas 8 buronan itu. Alasannya, untuk  kepentingan penyidikan. "Kita tak bisa biarkan langkah-langkah seperti ini di tengah keberagaman negara kita. Kita harus jaga kebhinekaan, tanpa menyentuh kekerasan," ucap Boy.

Sejauh ini Polri telah memeriksa 18 orang saksi peristiwa, yang berujung pada lukanya jemaat yang tengah mengikuti doa rosario bersama, di rumah pribadi Julius Komplek Perumahan STIE YKPN Sleman, DIY.

Polri berharap kepada masyarakat agar tidak mengulangi hal seperti ini dan tidak mengedepankan cara-cara kekerasan dengan motif dan alasan apapun. Boy menegaskan, Kepolisian akan menindak tegas setiap pelaku kekerasan seperti yang terjadi di Yogyakarta.

Rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus di Kompleks perumahan STIE YKPN No 07 Desa Tanjungsari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diserang sekelompok orang berjubah, Kamis 29 Mei malam.

Penyerangan ini terjadi sebanyak 2 kali. Penyerangan pertama terjadi pukul 20.30 WIB dan penyerangan kedua terjadi pukul 21.20 WIB. Penyerangan dan penganiayaan pertama terjadi ketika rumah Julius sedang dilangsungkan ibadah doa rosario.

Julius yang sedang berada di luar rumah mengetahui penyerangan itu dari anaknya, kemudian kembali ke rumahnya. Selang 10 menit kemudian, belasan orang yang mengenakan jubah kembali datang. Mereka datang mengendarai sepeda motor.

Mereka lalu menganiaya Julius dengan memukuli dan menginjak-injak. Kepalanya robek akibat ditimpa pot tanaman. Tidak hanya Julis, sejumlah jemaat yang saat itu sedang beribadah juga mengalami penganiayaan. (Mvi)