Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan akan menyatukan program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) dengan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Bonus untuk SM3T ketika selesai dari tugasnya, mereka akan mendapatkan PPG. Sehingga dari situ diharapkan untuk benar-benar bisa menjadi guru. Saya sudah komunikasi dengan Menpan dan RB untuk memprioritaskan SM3T dan mengangkatnya menjadi CPNS melalui jalur tes, untuk dapat mengembangkan pendidikan di daerah 3T. Sehingga alumni-alumni dari SM3T dapat menjadi guru tetap di daerah 3T," ujar Nuh ketika sedang berada di Sorong, Papua Barat, Mei 2014 lalu, seperti tertuang dalam website Kemendibud.
Mendapatkan PPG merupakan salah satu cara untuk memperkuat program SM3T. Cara lain, menurut Nuh, yakni bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memfasilitasi sekolah yang ada di daerah 3T.
"Pada hakekatnya yang bertanggung jawab secara langsung adalah kabupaten/kota. Tetapi pusat pun tidak bisa melepaskan diri. Oleh karena itu kerja sama dengan pemerintah daerah sangat penting," kata Nuh.
Lanjut dia, bekerja sama dengan para alumni perguruan tinggi yang berkenan menjadi relawan menjadi pengajar di daerah 3T. Dari data Kemendikbud, setiap tahun jumlah peminat program SM3T mencapai 8.000 hingga 9.000 orang. Dari jumlah tersebut, yang lolos seleksi dan dikirim ke daerah 3T sekitar 3.000 orang.
Bagi para sarjana program studi kependidikan yang ingin "Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia", segera daftarkan diri Anda untuk mengikuti program SM3T. Pendaftaran telah dibuka sejak 21 Mei hingga 15 Juni 2014. Simak informasi lengkapnya di dengan klik pendaftaran SM3T. (adv)
Lulusan Sarjana Mendidik Berpeluang Besar Jadi PNS
Para Sarjana Mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal yang selesai melaksanakan tugas akan mendapat bonus menarik.
Advertisement