Liputan6.com, Jakarta - Jakarta Museum Day Festival kembali digelar tahun ini. Namun, acara tahunan di Taman Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, yang seharusnya berlangsung pada 18 Mei 2014 lalu itu harus diundur, baru dimulai Sabtu 7 Juni 2014 mendatang.
"Tahun ini kami tidak bisa selenggarakan tepat waktu. Karena semua melewati proses lelang. Dua kali lelang. Lelang pertama gagal. Jadi tidak tepat waktu," ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan Destinasi Dinas Parwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Ida Subaidah di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Dia menuturkan, proses lelang event organizer (EO) melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI sempat gagal, sehingga harus diulang. Karena itu, penyelenggaraan acara ini diputuskan untuk masuk ke dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-487 DKI Jakarta di bulan Juni. Maklum, ULP Barang dan Jasa DKI memang baru dibentuk beberapa waktu lalu.
"Jadi kita kaitkan dengan HUT DKI. Biasanya 18 Mei. Baru kali ini kegiatan Museum Day dilaksanakan Juni. Semoga tahun depan tidak terulang," harapnya.
Jumlah museum yang mengikuti kegiatan ini tidak berubah dari tahun sebelumnya, yaitu 45. Hanya beberapa peserta berganti. Seperti Museum DPR/MPR yang menggantikan Museum Katedral yang tidak bisa ikut lagi.
Sebenarnya di Jakarta terdapat 60 museum. Namun 15 museum lain tak dapat berpartisipasi dengan berbagai alasan. "Contoh Museum Harry Darsono dengan pertimbangan lokasi pameran outdoor. Mereka keberatan. Ada juga museum yang pameran di luar negeri. Kalau Museum di Tengah Kebun punya standar sendiri jadi tidak bersedia ikut. Tapi semua sudah kita ajak," jelas Ida.
Adapun ke-45 museum yang mengikuti kegiatan ini di antaranya yakni, Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Taman Arkeologi Onrust, Monumen Nasional (Monas), Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Balai Konservasi. Kemudian Unit Pengelola Kota Tua, Museum Al Quran PTIQ Lebakbulus, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Tragedi 12 Mei Universitas Trisakti, serta Museum Bahari.
Menurut Ida kegiatan ini diselenggarakan guna mengenalkan museum kepada warga ibu kota, serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di setiap museum.
Pengunjung juga diimbau agar tidak membawa kendaraan pribadi, melainkan menggunakan angkutan umum. Sebab area parkir di lokasi tersebut terbatas. "Pengunjung bisa menggunakan kereta api atau Transjakarta karena jaraknya juga tidak terlalu jauh," pungkas Ida. (Yus)
Advertisement