Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta hari ini akhirnya menerima 30 bus sumbangan dari 3 perusahaan swasta, yakni T-Phone, Roda Mas dan Telkomsel. Kegiatan itu dilakukan setelah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegur keras jajarannya yang mempersulit serah terima bus hibah tersebut.
"Syukur akhirnya penyerahan bus terlaksana dengan baik. Terima kasih semua jajaran," ujar Basuki alias Ahok di Silang Monas Barat Daya, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).
Kepala Unit Pelaksana (UP) Transjakarta Pargaulan Butar-Butar mengatakan, 30 unit bus tersebut diberikan ke Pemprov DKI untuk dioperasikan sebagai bus Transjakarta. Untuk itu, pihaknya akan segera menggunakannya.
Bus-bus hibah tersebut nantinya disebar di koridor yang kekurangan unit bus. Seperti Koridor IV dengan rute Kalideres-Harmoni, Koridor V dengan rute Kampung Melayu-Ancol, Koridor VI dengan rute Dukuh Atas-Ragunan, dan Koridor VII dengan rute Kampung Melayu-Kampung Rambutan.
"30 Bus itu spesifikasinya mengikuti Transjakarta dengan kapasitas 85 penumpang. Kita masukkan ke koridor yang kurang," jelas Pargaulan.
Sejumlah pejabat Pemprov DKI mendapat gertakan dari Ahok dalam rapat pengadaan bus pada Selasa 11 Maret lalu. Ahok kesal saat mengetahui Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta terkesan mempersulit perusahaan swasta yang ingin menyumbang 30 unit bus kepada PT Transjakarta dengan pajak iklan.
Menurut Ahok, setelah menegur keras jajarannya, akhirnya Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Wiryatmoko dan perusahaan swasta penyumbang bus langsung menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman.
Perusahaan penyumbang, kata Ahok, tidak lagi diminta membayar pajak dalam proses hibah itu. "Pajaknya tidak usah bayar, kan imbang? Karena mereka kasih kita bus. Lagipula jauh lebih mahal busnya daripada pajak," ujar Ahok. (Sss)