Sukses

Sekjen KPAI Yakin Guru JIS yang Dilaporkan Juga Mencabuli AK

Laporan DA akan membuka tabir kejahatan seksual yang selama ini dibantah pihak JIS jika ada guru yang terlibat.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengaku hakulyakin salah satu pengajar di Jakarta International School (JIS) yang dilaporkan korban baru berinisial DA juga pernah mencabuli AK. Bocah AK adalah korban pertama yang kasusnya hampir selesai berkasnya.

Erlinda mengaku bersyukur dengan korban DA yang akhirnya mau melapor. Sebab, laporan DA akan membuka tabir kejahatan seksual yang selama ini dibantah pihak JIS jika ada guru yang terlibat.

"Ini babak baru dari penyelidikan. Ya kita apresiasi Polda Metro Jaya yang responsif. Guru ini juga mencabuli AK," kata Erlinda di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/6/2014).

Erlinda mengungkapkan, kasus DA sudah lama diketahuinya, yakni sejak April 2014 lalu. Menurut dia, pada awalnya korban DA sudah ingin melapor, namun tanpa alasan jelas mereka merasa tidak perlu melapor.

Menurut Erlinda, pihak keluarga korban DA yang saat itu ingin melapor ada rasa khawatir dan takut jika diekspos media. Untuk itu korban melaporkan peristiwa tersebut di malam hari. Selain itu juga kekhawatiran karena bisa saja diduga ada tekanan oleh pihak JIS.

"Makanya mereka melapor tengah malam. Karena mereka tidak mau diliput media," jelas Erlinda.

Bahkan menurut Erlinda, keluarga korban yang sudah kembali ke negara asalnya, akhirnya harus terpaksa bolak-balik ke Indonesia untuk melanjutkan kasus ini. Erlinda juga menuturkan, pihaknya tak mau mendahului pemeriksaan polisi. Dari laporan DA, kemungkinan besar pengajar yang dideportasi ada yang akan menjadi saksi di kasus terbaru ini.

"Belum tentu yang dideportasi adalah pelaku, bisa saja yang masih mengajar, kita tidak bisa menduga-duga," ucap Erlinda.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Komisaris Besar Pol. Rikwanto mengakui pihaknya menerima laporan baru dari orangtua murid TK di JIS yang menjadi korban kekerasan seksual. Korban mengungkap pelaku diduga seorang guru di JIS. Orangtua itu melapor ke Polda Metro pada Selasa 3 Juni 2014 pukul 00.00 WIB.

"Adanya laporan baru dari orangtua murid yang putranya menjadi korban, ini akan kita tindaklanjuti. Dalam laporan itu orangtua korban mengungkapkan telah terjadi kekerasan seks terhadap putranya yang dilakukan oknum guru yang ada di sana," kata Rikwanto.

Selanjutnya Rikwanto mengungkapkan, hingga Jumat, pihaknya baru menerima 3 laporan korban. Satu korban yang terdahulu, AK, di mana sudah terungkap 6 tersangka petugas kebersihan. Berikutnya soal laporan kedua dari korban selaku teman korban pertama, yang diketahui laporan tersebut adalah limpahan dari Mabes Polri.

"Saat ini penyidik mendalami keterangan orangtuanya maupun putranya maupun saksi yang mendukung peristiwa itu terjadi," pungkas Rikwanto.

Video Terkini