Liputan6.com, Surabaya - Jelang penutupan lokalisasi Dolly di Surababaya, Jawa Timur, sejumlah pendamping dari Ormas Islam Muhammadiyah, Surabaya, mengajak puluhan pekerja seks komersial (PSK) melakukan bimbingan agama secara pribadi bagi yang ingin bertaubat. Tak hanya kepada PSK, hal serupa juga ditawarkan kepada warga yang tinggal di area prostitusi Dolly dan Jarak. Bimbingan berlangsung di gedung kantor Muhammadiyah, Minggu pagi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (8/6/2014), Ormas Islam Muhammadiyah ini mengajak puluhan PSK yang beragama Islam, untuk mengetahui ajaran Islam. Puluhan PSK dan warga area lokalisasi juga diberi modal tambahan seperti uang serta alat usaha agar mereka tidak terjebak lagi di kubangan prostitusi.
Namun PSK yang diajak bertobat oleh sejumlah pendamping dari Muhammadiyah Surabaya, sempat diintimidasi oleh mucikari.
Upaya ini sengaja ditempuh oleh Ormas Islam Muhammadiyah Surabaya, untuk membantu pemerintah Kota Surabaya. Meski mendapat protes dari berbagai kalangan dan pihak yang berkepentingan di lokalisasi Dolly, Walikota Surabaya Tri Rismaharini tetap pada putusannya, menutup lokalisasi Dolly. risma pun tak gentar meski ditentang dan diteror.
Menurut Risma, ada 3 alasan utama mengapa Dolly harus ditutup. Pertama, mengacu pada perda larangan menggunakan bangunan atau tempat untuk perbuatan asusila. Kedua, larangan perdagangan manusia dan ketiga, dampak sosial bagi anak yang tinggal di lokalisasi.
Rencananya, penutupan lokalisasi Dolly dipercepat menjadi 18 Juni. hal ini sempat membuat situasi makin memanas. Situasi itu bahkan menjadi perhatian khusus Polda Jawa Timur. Polda berharap proses penutupan lokalisasi Dolly dilakukan dengan pendekatan persuasif dan manusiawi. (Sun)
Advertisement