Liputan6.com, Bandung - Polisi masih mendalami kasus dugaan penculikan dan pemerkosaan yang dialami oleh JS, mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad), asal Malaysia. Dari hasil pengembangan diduga JS memberikan keterangan palsu.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan, mengatakan kasus ini dinilai janggal sehingga pihaknya akan kembali memeriksa saksi dan mencari bukti baru, disamping pemeriksaan kepada JS secara langsung.
"Kasus ini banyak kejanggalan. Tapi langkah selanjutnya masih akan kami dalami dari saksi dan bukti-bukti lain," katanya saat ditemui di Bandung, Rabu (11/6/t2014).
Salah satu bukti baru tersebut, kata jenderal bintang dua tersebut, polisi akan menelusuri pembicaraan JS dengan mantan kekasihnya di Medan saat waktu penculikan.
"Kami minta tim IT untuk mendalami obrolan korban dan pacarnya pada jam 11 malam. Selain itu, ada juga keterangan dari kawannya bahwa korban tidak diculik dan diperkosa," terangnya.
Seperti diketahui, JS, yang diduga menjadi korban penculikan dan pemerkosaan oleh pelaku lebih dari dua orang, ditemukan tidak sadarkan diri di kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 17 Mei 2014.
Kejadian penculikan sendiri terjadi pada Jumat 16 Mei 2014 malam. Saat itu, JS sempat mengambil uang di ATM di kawasan Jatinangor, namun tiba-tiba didatangi pelaku yang melakukan pembiusan. Ia kemudian dimasukan dalam mobil sebelum akhirnya ditemukan warga di kawasan Lembang.
Dari hasil pemeriksaan, pihak kepolisian menduga keterangan JS direkayasa karena berdasarkan bukti hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada organ vital dan tidak terdapat bekas sperma.
Selain itu, setelah dilakukan olah tempat kejadian dan rekontruksi kejadian serta pemeriksaan saksi, ditemukan beberapa kejanggalan. Misalnya, jam penculikan, lokasinya ramai yang tidak memungkinkan terjadi aksi penculikan, serta tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut.
Ditemukan juga, jejak komunikasi antara JS dan mantan pacarnya melalui telepon seluler di Medan sekitar pukul 23.00 WIB atau pada waktu ketika ia mengaku diculik. (Yus)
Diduga Rekayasa Pemerkosaan, Telepon Mahasiswi Unpad Diusut
Berdasarkan bukti hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada organ vital.
Advertisement