Liputan6.com, Bogor - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan rekonstruksi terhadap kasus penyalahgunaan rekomendasi lahan hutan dengan tersangka Bupati Bogor, Rachmat Yasin.
Rekonstruksi dilakukan di Kompleks Perumahan Hiltop Sentul City, Jalan Alpen Bornaes, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Dalam rekonstruksi, Rachmat Yasin beserta 2 tersangka lainnya, M Zairin dan FX. Yohan Yap ikut dihadirkan. Saat Rachmat keluar dari mobil tahanan, belasan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan loyalisnya, yang sudah menunggu di lokasi, langsung mengumandangkan takbir dan salawat.
Bahkan, beberapa loyalis meneteskan air mata karena terharu baru dapat melihat Rachmat lagi setelah dia dijebloskan ke rutan KPK beberapa bulan lalu. Salawat dan takbir pun tak henti dikumandangkan massa sepanjang rekonstruksi. Hingga akhirnya saat rekontruksi selesai, massa ingin menghampiri Rachmat namun dihalangi petugas Brimob.
Penasehat hukum Rachmat, Sugeng Teguh Santoso mengatakan, banyak kader PPP dan loyalis Rachmat yang ingin menyempatkan diri bertemu politisi PPP itu. "Namun disayangkan itu dilarang. Tim penyidik juga ada yang tersentuh hatinya melihat ada yang berdoa," jelas Sugeng, Rabu (11/6/14).
Sugeng menuturkan, sebelum ditangkap, Rachmat mudah ditemui loyalisnya. Situasi berbeda ketika KPK menjebloskan Rachmat ke penjara, ia menjadi susah ditemui. Karena itu, para loyalis tersebut tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bertemu dengan Rachmat meskipun sebentar.
"Kami mengajukan surat agar ia beserta pendukung bisa bertemu dengan RY di KPK," ungkap Sugeng. Rekonstruksi berlangsung hanya 30 menit. Rencananya, KPK akan langsung menuju rumah dinas RY di Komplek Pemerintahan Kabupaten Bogor. (Sun)