Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI menemukan adanya sejumlah oknum satpam di Monumen Nasional (Monas) yang menarik tarif sebesar Rp 3.500-5.000 untuk setiap kendaraan yang parkir. Tak hanya itu, diduga ada oknum yang juga turut 'bermain' hingga mengakibatkan pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di dalam area Monas semakin marak.
Karenanya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan meminta Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar untuk mengganti Kepala Unit Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Taman Monas Firdaus Rasyid.
"Kepala UPT Taman Monas tidak berani (bertindak tegas) karena cuma ada 2 kemungkinan, dia takut atau nerima suap," ucap Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (11/6/2014).
"Kalau takut ngapain dia jadi Kepala UPT. Berhenti aja dong. Daripada sakit jantung diancam orang terus, kan repot," cetusnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku telah mengetahui siapa saja oknum yang selama ini dicurigai menyewakan lahan pada para PKL di Monas. Juga mereka yang membantu para PKL memasukkan dagangannya ke dalam area Monas. Mereka yang dicurigai sebagai oknum ini harus bersiap-siap melepas jabatannya
"Itu yang jual-jualan itu sebenarnya koordinator sebetulnya. Saya sudah tahu koordinatornya siapa-siapa saja. Kita kan tidak ada kewajiban buat nyiapin tempat ke PKL. Kalau disiapain nanti juga bakal datang lagi. Di Jakarta ini pokoknya harus tegas. Tangkapin," ujar Ahok.
Sementara itu, Kepala UPT Monas Firdaus mengakui hal ini. Menurutnya ada beberapa oknum yang mengoordinasi para PKL yang berjumlah lebih dari 29 orang. Merekalah, lanjut Firdaus, yang memasukkan pedagang ke dalam kawasan Monas. Bahkan petugas terkesan tak mampu menghentikan mereka.
"Kerjaan banyak, orang sedikit. Diduga, banyak orang berkepentingan di belakang para PKL," pungkas Firdaus. (Ein)
PKL Makin Marak, Ahok Ancam Copot Kepala UPT Monas
Ahok mengaku telah mengetahui siapa saja oknum yang selama ini dicurigai menyewakan lahan pada para PKL di Monas.
Advertisement