Sukses

Didik Pengajar Muda, Pendukung Jokowi dan Prabowo Ini Akur

Sebelum memberikan materi, keduanya tampak berbincang akrab di salah satu sudut area coffee break di Wisma Handayani, Jakarta Selatan,

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pilpres 2014, persaingan 2 kubu pasangan capres dan cawapres semakin panas saja. Tapi, hal itu tidak terlihat pada sesi pemberian materi kepada para pemuda yang akan dikirim ke pelosok negeri melalui program 'Indonesia Mengajar'.

Dalam sesi pemberian materi itu, Anies Baswedan dan Pramono Edhie Wibowo tampak akur. Keduanya diketahui berseberangan jalan dalam hal pemilihan presiden. Anies merupakan juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK dan Pramono yang merupakan anggota dewan pembina Partai Demokrat yang merapat ke kubu Prabowo-Hatta.

Sebelum memberikan materi, keduanya tampak berbincang akrab di salah satu sudut area coffee break di Wisma Handayani, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2014).

Anies lalu membuka sesi pemberian materi yang akan diisi Pramono Edhie. Anies yang kala itu mengenakan kemeja lengan panjang biru dengan lancar menyampaikan profil singkat purnawirawan jenderal bintang 4 itu.

"Temanya sekarang adalah 'meet the leader'. Di hadapan kita ada Bapak Pramono Edhie Wibowo. Materi yang akan disampaikan adalah tentang pedagogi, leadership, dan survival. Nah, kalau bapak ini tentu sangat tahu karena selama menjadi tentara berada di korps baret merah. Jadi seburuk-buruknya yang Anda alami, tidak ada apa-apanya bagi Pak Edhie," jelas Anies kepada 75 pengajar muda yang akan dikirim ke daerah terpencil.

Saat memberikan materi, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengkorelasikan antara pengalamannya selama 33 tahun menjadi tentara. Dia memberi gambaran bagaimana kondisi yang akan dihadapi para pengajar muda di daerah terpencil.

"Banyak yang akan kamu temukan di daerah. Jaga diri baik-baik, bersikap baik, dan mengerti bagaimana kebiasaan di daerah. Andai kau bisa membuat putra daerah berbuat, kau akan bisa memimpin Indonesia ke depan," ujarnya.

Dalam program Indonesia Mengajar, sedikitnya ada 9.000 pemuda yang mendaftar. Tapi, hanya 75 pemuda yang diterima. Mereka akan berangkat pada Minggu 15 Mei 2016. Sebanyak 75 pemuda ini sudah dilatih selama 2 pekan terkait berbagai materi. (Mut)