Sukses

Hindari Misinformasi, SBY Jelaskan Soal Papua ke Presiden Fiji

Selain melakukan pertemuan antardelegasi, kedua kepala negara juga melakukan pertemuan empat mata.

Liputan6.com, Nadi - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Presiden Fiji Ratu Epeli Nailatikau di Sheraton Resort Denarau, Nadi, Fiji membicarakan peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara.

Pertemuan yang berlangsung pukul 12.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB, Rabu (18/6/2014), berlangsung dalam suasana penuh persahabatan dan konstruktif.

Pada pertemuan ini SBY didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Perikanan dan Kelautan Syarif Tjitjip Sutardjo, Menpora Roy Suryo, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam dan Kepala BIN Marciano Norman.

Selain melakukan pertemuan antardelegasi, kedua pemimpin negara melakukan pertemuan empat mata. Setelah pertemuan, SBY dan rombongan menghadiri jamuan makan siang yang dilangsungkan Presiden Fiji Ratu Epeli Nailatikau.

Selain bertemu dengan Presiden Fiji, SBY juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Fiji Voreqe Josaia Bainimarama dan pada Kamis besok akan menghadiri Forum Pembangunan Negara-negara Kepulauan Pasifik yang kedua.

Sebelumnya, saat hendak bertolak di Fiji, SBY mengatakan Indonesia selama bertahun-tahun terakhir telah menjalin hubungan baik antara lain dengan negara Timor Leste, Papua Nugini, Australia, dan Selandia Baru.

SBY memaparkan hubungan baik dengan negara-negara di kawasan pasifik tersebut juga berangkat dari kesepakatan bahwa mereka semua secara resmi menghormati kedaulatan Republik Indonesia.

Yudhoyono menuturkan, sebelumnya urusan terkait permasalahan Papua kerap dipersoalkan di tingkat internasional dan hal tersebut bisa diatasi dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara di pasifik selatan.

Ia mencontohkan bahwa sejumlah ajang seperti Pacific Island Forum dan Melanesian Spearhead Group sering dijadikan tempat bagi kelompok-kelompok yang mempersoalkan Papua untuk mendapatkan dukungan.

"Tugas saya adalah meningkatkan kerja sama dan persahabatan serta memberitahukan kebijakan kita tentang Papua," ujar SBY.

Dengan demikian, menurut SBY, tidak akan ada lagi atau setidaknya mengurangi disinformasi dan misinformasi terkait dengan kebijakan Indonesia mengenai Papua dalam konteks hubungan internasional.

Kepala Negara menjelaskan, pihaknya sebelumnya juga telah mempersilahkan perwakilan Melanesian Spearhead Group untuk datang ke Papua Barat guna mendengar langsung terkait dengan kebijakan pembangunan ekonomi serta aspek keamanan di Papua. (Ant/Ein)