Sukses

Dolly Ditutup, Pemkab Malang Awasi 7 Lokalisasi

"Kita pantau ketat bersama kelompok kerja di masing–masing lokalisasi. Tujuannya agar jangan sampai menerima PSK baru".

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kabupaten Malang Jawa Timur memantau ketat 7 lokalisasi yang ada wilayahnya. Tujuannya agar tidak ada penambahan jumlah pekerja seks komersial (PSK), dampak dari penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya.

7 Lokalisasi di Kabupaten Malang itu antara lain Suko di Kecamatan Sumberpucung, Kali Biru di Pujon, Kebobang di Wonosari, Girun di Gondanglegi, Kalikudu di Pujon Lor, Embong Miring di Ngantang, dan Pondok Seng di Sendangbiru Sumbermanjing Wetan. Hasil pendataan akhir, di dalamnya dihuni oleh sekitar 400 PSK.

"Kita pantau ketat bersama kelompok kerja di masing–masing lokalisasi. Tujuannya agar jangan sampai menerima PSK baru,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudji Lestari di Malang, Jawa Timur, Rabu (18/6/2014).

Menurutnya, ada 100 PSK di lokalisasi Dolly yang akan dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Malang. Hanya saja sampai saat ini belum ada kejelasan teknis pemulangan mereka. Padahal harus ada pemantauan secara ketat terhadap PSK yang akan dipulangkan ke Kabupaten Malang.

"Teknis pemulangan mereka belum jelas. Apakah akan diantar langsung dari Surabaya hingga ke rumah masing–masing di Malang, atau kami yang menjemput," urai Sri Wahyuni.

Jika sudah jelas teknis pemulangannya, Dinsos akan memantau langsung PSK yang dipulangkan itu. Tujuannya agar dana sosial yang diberikan oleh Kementerian Sosial ke para PSK itu tepat penggunaannya.

"Kami juga ingin tahu rekam medis mereka. Biar memudahkan juga penanganannya," tandas Sri Wahyuni. (Ans)