Liputan6.com, Jakarta - Dunia pendidikan berduka, sebab kekerasan di sekolah terulang. Bahkan hingga merenggut nyawa seorang siswa. Insiden tersebut terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Setiabudi, Jakarta Selatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (21/6/2014), puluhan pelayat turut mengantarkan jenazah Afriand Caesary Alirhami siang ini ke pemakaman di tanah wakaf Poncol Jaya, Mampang, Jakarta Selatan. Setelah sebelumnya disemayamkan di rumah duka, yang tak jauh dari lokasi pemakaman.
Isak tangis orang-orang terdekat Arfiand pun pecah, saat jenazah pelajar berusia 17 tahun ini dimasukkan ke liang lahad.
Advertisement
Usai pemakaman, tak seorang pun baik dari pihak keluarga maupun pihak sekolah dan teman-teman korban yang mau memberikan keterangan kepada wartawan.
Arfiand dikabarkan tewas usai mengikuti ekskul (ekstrakulikuler) pencinta alam di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat 20 Juni siang, di Rumah Sakit MMC Jakarta Selatan.Â
Dari hasil visum polisi, disimpulkan bahwa Afriand tewas akibat pukulan benda tumpul pada bagian punggung. Sehingga ia mengalami pendarahan dalam paru-paru dan perut.
Kini polisi masih menyelidiki siapa pelaku pemukulan tersebut, dan mengusut motifnya.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa beberapa siswa SMA 3 Setiabudi dan anggota panitia acara pencinta alam. Polisi menganggap mereka yang paling bertanggung jawab atas kematian Afriand. (Tnt)