Liputan6.com, Surabaya - Pasca-deklarasi penutupan lokalisasi Dolly oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, kawasan tersebut tetap beroperasi seperti biasa. Sementara itu, 7 orang pekerja seks komersial (PSK) dinyatakan positif terjangkit HIV-AIDS.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (21/6/2014), pengelola mengakui pasca-deklarasi, 'lelaki hidung belang' pun lebih sedikit yang mendatangi kawasan ini. Rencananya di bulan Ramadan mendatang pengelola akan meliburkan kegiatan.
Sementara itu, pemberian dana kompensasi bagi para PSK lokalisasi Dolly dan Jarak terus dilakukan. Satu per satu PSK mendatangi Markas Koramil Sawahan Surabaya, Jawa Timur, untuk mengambil dana kompensasi penutupan lokalisasi sebesar Rp 5 juta per orang.
Dari data sementara, tercatat 87 PSK yang sudah mengambil dana kompensasi dan melakukan pemeriksaan darah. Selanjutnya PSK tersebut akan dimonitor sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing. (Ans)