Sukses

Kemensos Pastikan Gang Dolly Tak Beroperasi Lagi Usai Ditutup

Sejauh ini, baru ada sekitar 300 dari total 1.441 PSK yang mengambil dana stimulan dari Kemensos.

Liputan6.com, Surabaya - Pasca-deklarasi penutupan, suasana Gang Dolly di Kelurahan Putat Jaya, Sawahan, Surabaya, Jawa Timur terlihat sepi pada pagi hari. Sebagian besar wisma pun tutup. Namun bila malam tiba, suasana berubah ramai seperti hari-hari sebelumnya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (24/6/2014), meski Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan penutupan secara resmi, namun praktik prostitusi masih berjalan seperti biasa.

Warga di kawasan Gang Dolly sepakat tetap beraktivitas seperti hari-hari biasa. Warga juga menyatakan siap melakukan perlawanan jika upaya penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu tetap dilakukan Pemkot Surabaya.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Surabaya Deddy Sosialisto mengatakan, penutupan Gang Dolly memang dilakukan secara bertahap. Penutupan secara total baru akan dilaksanakan usai lebaran nanti.

Meski sejumlah warga Gang Dolly terus melawan, namun hingga saat ini pemberian dana kompensasi terus dilakukan Pemkot Surabaya. Pemberian bantuan terhadap warga terdampak lokalisasi Gang Dolly itu dilakukan hingga 26 Juni mendatang.

Kendati demikian, pihak Kementerian Sosial RI membantah jika lokalisasi Dolly kembali beroperasi. Kemensos juga memastikan kawasan Dolly terus dijaga oleh petugas untuk mencegah para pekerja seks komersial (PSK) kembali beraksi.

Sejauh ini, baru ada sekitar 300 dari total 1.441 PSK yang mengambil dana stimulan dari Kemensos. Para PSK di lokalisasi Dolly mendapatkan dana stimulan sebesar Rp 5.050.000. Terdiri dari bantual modal Rp 3 juta, bantuan biaya hidup Rp 1,8 juta dan biaya pulang ke kampung halaman sebesar Rp 250 ribu. (Riz)